Eks Hakim Agung Artidjo Alkostar Sebut Komitmen Antikorupsi Dua Capres Kurang Gereget
Merdeka.com - Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar menilai dua calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019 belum menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Artidjo mengatakan sejak debat pertama capres digelar pada 17 Februari di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pembahasan substansi pemberantasan korupsi masih minim.
"Saya belum menemukan di antara dua calon yang punya greget berantas korupsi," ujar Artidjo saat menghadiri seminar Urgensi Pembaruan Undang-undang Tipikor di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta, Selasa (19/3).
Sejatinya menurut mantan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung itu banyak faktor yang harus diperhatikan dalam pemberantasan korupsi, di antaranya penguatan integritas peradilan, kesadaran kolektif dalam mencapai keadilan sosial, kontrol sosial, pembinaan sikap anti korupsi, dan adanya tokoh panutan.
Namun, kata Artidjo, hal itu masih jarang ditemukan dikarenakan minimnya kesadaran masyarakat terhadap budaya hukum. "Memang budaya hukum kita saat ini masih rendah," tukasnya.
Kendati masih minimnya kesadaran budaya hukum oleh masyarakat, Artidjo mengingatkan seluruh pihak untuk terus optimis dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi. Diharapkan dampak dari upaya tersebut, kata Artidjo, akan dirasakan oleh generasi penerus bangsa.
"KPK kan juga sebenarnya ada penyadaran ke mana-mana. Ini sebenarnya menanam benih, mungkin artinya tidak kita nikmati saat ini, mungkin anak cucu kita. Jadi kita tetap harus optimis," tandasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua bidang advokasi dan hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Ade Irfan Pulungan mengatakan, salah satu upaya Jokowi-Ma'ruf dalam penegakan hukum, termasuk pemberantasan korupsi, adalah dengan tidak intervensi.
Justru menurut Ade dalam hal ini KPK yang seharusnya door to door mengingatkan atau duduk bersama partai politik sambil bertukar gagasan agar jumlah praktik korupsi mampu ditekan.
"Kalau di atas kertas beda perspektif. Pak Jokowi di periode kedua kan belum kepilih. Ada 2 misi yang kami sampaikan. Tapi mohon maaf tidak banyak menanggapi, jadi lebih baik KPK harusnya mengundang partai politik supaya bisa sharing secara komprehensif," ujar Ade.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Siap Hadiri Adu Gagasan Anti Korupsi di KPK
KPK akan mengundang tiga pasangan capres-cawapres pada 17 Januari 2024 untuk membahas persiapan menjelang Penguatan Anti Korupsi.
Baca SelengkapnyaDebat Perdana Capres, Ganjar Tunjukkan Kelas Pemimpin Berani Ambil Risiko
Ganjar disebut memaparkan permasalahan yang berdampak pada ekonomi rakyat
Baca SelengkapnyaCak Imin Dapat Kabar Banyak Kepala Desa Jadi Target Kriminal Berkedok Pemberantasan Korupsi
Namun dia mengingatkan jangan sampai adalagi penegakan kasus korupsi berbau kriminalisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres-Cawapres Diundang ke KPK, Gerindra: Insya Allah Prabowo Hadir
Komitmen capres Prabowo memberantas korupsi di Indonesia jika terpilih
Baca SelengkapnyaGanjar Terima Ajakan Dialog KPK: 10 Tahun Saya Jadi Gubernur Tidak Korupsi dan Membohongi
KPK bakal mengundang tiga calon presiden (capres) 2024 yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo untuk memaparkan visi misi.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres Tema Pertahanan dan Keamanan, Anies Kerap Diskusi dengan Purnawirawan TNI
Anies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaKPU Pertimbangkan Cawapres Dampingi Capres di Sesi Closing Statement Debat Terakhir Pilpres
KPU menambah durasi untuk segmen terakhir debat kelima Pilpres 2024, dari awalnya dua menit menjadi empat menit.
Baca SelengkapnyaHari Ini, KPK Gelar Adu Gagasan Antikorupsi ke Capres Cawapres
Format PAKU Integritas tidak seperti forum debat ala KPU (Komisi Pemilihan Umum)
Baca Selengkapnya