Edarkan sabu-sabu, wartawan gadungan Pekanbaru diciduk polisi
Merdeka.com - Petugas Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru menciduk dua pengedar sabu-sabu lintas provinsi. Sewaktu dibekuk, seorang tersangka mengaku sebagai wartawan yang sehari-harinya meliput di Intel Kodim Langkat, Sumatera Utara.
Kasat Reserse Narkoba Polresta Iwan Lesmana Riza kepada merdeka.com mengatakan, pihaknya menyita 8 paket besar sabu-sabu, 1 timbangan digital, puluhan plastik pembungkus sabu, 2 unit Handphone, 1 kartu anggota Club airsoft gun serta 1 rompi bertuliskan wartawan Kodim Langkat, sebagai barang bukti.
"Kita juga menyita sepucuk senjata airsoft gun beserta amunisi, sebuah pisau belati jenis komando, seperangkat bong isap sabu, 1 unit mobil Toyota Kijang Krista warna silver No Pol BM 218 HL, 3 ID pers, satu kartu anggota Intel Kodim Langkat Sumatera Utara dan 1 kartu anggota Club airsoft gun," jelasnya, Jumat (27/3).
Kedua tersangka yang diamankan, sebut Iwan, adalah Budi Antono alias Cien (28) warga Jalan Jelutung No 67 Kelurahan Jati Utomo Kabupaten Stabat, Sumatera Utara, dan Jhoni alias Achong (34) warga Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru.
Menurut Iwan, kedua tersangka ditangkap setelah pihaknya mendapatkan informasi masyarakat, yang menyebutkan bandar sabu-sabu asal Medan akan masuk ke Pekanbaru untuk mengantar pesanannya.
Mendapatkan info tersebut, petugas melakukan penyelidikan. Setelah bukti cukup, keduanya ditangkap di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya dekat panglong kayu di depan STIKES Maharatu, Kamis (26/3).
"Budi Antono ini saat disergap mengaku sebagai wartawan. Sedangkan Joni merupakan bandar narkoba di Pekanbaru dan pekerjaan sehari-harinya sebagai pengawas di pergudangan besi," sebut Iwan.
Sabu-sabu yang diamankan, sambung Iwan, dibawa tersangka Budi dari Medan menggunakan mobil Toyota Kijang Krista No Pol BM 218 HL.
"Pengakuan tersangka Budi, dirinya baru sekali ini mencoba-coba berbisnis sabu karena butuh uang," terang Iwan.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal 112 dan 114 Undang Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009.
"Pengembangan masih dilakukan untuk mencari jaringan tersangka lainnya," pungkas Iwan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Baca SelengkapnyaAnggota polisi intel kesulitan pakai seragam dinas usai lama menyamar di lapangan. Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaFF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan telah banyak intel yang tersebar di berbagai lini, untuk mengawasi para pejabat.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan belum diketahui. Usai membunuh, pelaku melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya