Dulu tak menyesal, Pemred Obor Rakyat kini minta maaf pada Jokowi
Merdeka.com - Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, berbalik arah. Jika dulu dia berkeras apa yang dilakukan medianya benar, kini saat duduk di kursi pesakitan, dia meminta maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya Setyardi, terdakwa yang lain yang juga redaktur tabloid musiman tersebut, Darmawan Sepriyossa, ikut meminta maaf kepada Jokowi.
"Saya menyadari bisa saja pemberitaan Tabloid Obor Rakyat menimbulkan ketidaknyamanan atau mungkin kemarahan berbagai pihak. Tentu saja khususnya bagi Bapak Jokowi yang menjadi saksi pelapor, dari hati yang paling dalam saya meminta maaf sekiranya ada pemberitaan yang keliru dan kurang tepat," kata Setyardi.
Hal itu dikatakan Setyardi saat membacakan nota pembelaannya di ruang sidang Kartika II Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/6). Baik Setyardi maupun Darmawan, sama-sama didakwa telah mencemarkan nama baik Jokowi.
Permintaan maaf keduanya ini terlihat aneh mengingat wartawan senior itu dulu sangat berkeras tidak bersalah.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, 14 Juni 2014, Setiyardi Budiono berpendapat apa yang ditulis Obor Rakyat merupakan kebenaran, meskipun mengakui dia memasukkan pendapat redaksi di dalam koran tersebut. Salah satunya berita yang kontroversial yakni 'PDIP Partai Salib' di mana Capres Jokowi adalah salah satu kadernya.
"Saya justru terheran-heran menganggap kampanye hitam, pihak PDIP kan bisa mengklarifikasi. Redaksi secara tegas mengatakan 184 nonmuslim kursi DPR itu kan fakta dan pendapat redaksi," lanjut dia di diskusi Polemik 'Hitam Putih Kampanye' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (14/6).
Dia menambahkan fakta tersebut juga dilatarbelakangi konteks sejarah pembentukan PDIP dulu.
"Mereka berasal fusi yang berideologi nasrani, fakta menunjukkan sekarang caleg PDIP kebanyakan dari non-Islam," sambung lelaki yang memakai baju kota-kotak ala Jokowi kala itu.
Saat berkeras membela diri, Setyardi dan Darmawan masih melenggang bebas alias belum menjadi tersangka dan duduk di kursi terdakwa seperti sekarang ini. Kini, pendukung Prabowo-Hatta tersebut meminta belas kasih Jokowi, yang sudah menjadi kepala negara.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnya