Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi korban banjir bandang di Kabupaten Garut. Khofifah mengatakan, kehidupan warga terdampak banjir bandang harus segera dipulihkan.

"Bahwa kehidupan mereka harus dikuatkan untuk kembali menapaki semangat hidup yang harus dijalani," kata Khofifah yang didampingi Wagub Jabar Deddy Mizwar di tempat pengungsian korban banjir di Markas Korem 062 Tarumanagara, Garut, Kamis (22/9).

Khofifah kemudian mengecek sejumlah tempat yang dijadikan titik pengungsian. Dia juga mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet Garut yang juga terkena banjir bandang pada Selasa (20/9) malam lalu. Selain itu, wanita berhijab ini juga melihat

permukiman yang disapu banjir bandang, seperti di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul. Kawasan ini menjadi tempat terparah.

Saat ini, katanya, tengah menunggu data dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera mengidentifikasi data masyarakat yang terdampak langsung banjir hebat tersebut.

"Kami Kemenkes menunggu dari Pemkab Garut supaya mengidentifikasi data masyarakat yang terdampak untuk disiapkan jaminan hidupnya, ini harus dirumuskan untuk tanggap daruratnya dahulu," tandasnya.

Mensos tinjau korban banjir bandang Garut

Dalam kesempatan itu Mensos juga memastikan bantuan logistik yang disalurkan Pemprov Jabar. Menurut dia, untuk bantuan logistik SOP yang harus ditempuh bahwa ketika kabupaten/kota sudah memutuskan surat tanggap darurat barulah Pemerintah Provinsi mengeluarkan keluarkan cadangan beras sampai 100 ton.

"Kalau sudah terpakai bisa sampai 200 ton. Kalau sudah terpakai dan kurang baru Kemensos. Maka kami berharap logistik untuk bisa terpenuhi. Kami juga harap masyarakat ikut berbagi kasih atas bencana longsor ini," tandasnya.