Merdeka.com - Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira buka suara menanggapi dugaan konflik kepentingan yang mengarah pada Menkum HAM Yasonna Laoly terkait keberadaan kader PDIP Harun Masiku. Dugaan ini disebabkan perbedaan informasi yang disampaikan Yasonna selaku politisi PDIP dengan Imigrasi terkait keberadaan Harun Masiku.

Dia mengaku tak alergi dengan interpretasi yang demikian. Tetapi yang harus diperhatikan bahwa upaya perbaikan informasi sudah dilakukan.

"Kalau saya tidak melarang orang berinterprestasi seperti itu. Ya tetapi intinya hal itu sudah diperbaiki. Sudah disampaikan bahwa ini ada kesalahan," kata Andreas, saat ditemui, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1).

Karena itu, menurut dia, perbedaan informasi tersebut tidak perlu kemudian dibesar-besarkan.

"Artinya dari pihak birokrasi mereka sudah menyampaikan imigrasi, siapa yang harus bertanggung jawab kalau ada kesalahan. Apakah implikasinya menjadi wah. Itu enggak juga," tegas dia.

Dia pun menegaskan, bahwa persoalan perbedaan informasi keberadaan Masiku bukan substansi persoalan. Yang jauh lebih penting yakni menemukan Harun Masiku.

"Sekarang substansinya cari Masiku itu. Temukan dia. Itu paling penting. Menurut saya itu bukan hal yang substansif. Imigrasi juga sudah mengakui," ujar dia.

Fokus ke Tersangka dan Harun

Argumentasi yang sama juga dia kemukakan ketika menanggapi adanya dugaan bahwa Menkum HAM Yasonna Laoly menghalang-halangi upaya penegakan.

Sebab dengan ditangkapnya Masiku yang kemudian berujung pada proses peradilan, lanjut dia, akan membuktikan apa yang sebenarnya menjadi duduk persoalan.

"Yang harus sekarang, aktor itu. Jadi kita fokus ke aktor lah. Si Wahyu. Si Ibu (Agustiani) itu yang mereka sudah ditangkap, sama Harun. Sehingga kemudian ini persoalannya sebenarnya apa?" tandasnya.