Dua program unggulan Gus Ipul-Puti berbasis pemanfaatan teknologi

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Di era digitalisasi ini, kemajuan suatu daerah dipengaruhi oleh seberapa besar pemanfaatan teknologi guna percepatan pembangunan daerah itu. Hal itu juga yang disadari oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.

Buktinya dua programnya yaitu 'Mas Metal' dan 'Desa Cemara' menghandalkan kekuatan teknologi informasi. Mas Metal (Masyarakat Melek Digital), kata Gus Ipul merupakan komitmen dirinya dengan Puti Guntur Soekarno untuk melahirkan inovasi-inovasi digital di berbagai bidang, antara lain bidang pertanian, kelautan, pendidikan, dakwah, kesehatan, perdagangan, dan industri.

Caranya, dengan memperluas jaringan internet di Jawa Timur, memperluas literasi digital di masyarakat, hingga meningkatkan partisipasi publik untuk pengawasan tata kelola pemerintahan bersih dan transparan berbasis digital.

"Mas Metal, secara umum tujuannya agar masyarakat maupun pemerintahnya di Jawa Timur melek digital. Masa digitalisasi sudah mulai datang. Oleh karena itu, masyarakat harus disiapkan," ujarnya di Bangkalan, Madura, Senin (19/2).

Kemudian kedua, Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera). Program ini berangkat dari berbagai persoalan pelayanan publik yang berhubungan dengan urusan administrasi. Nantinya, program ini bakal membawa pelayanan teknologi ke desa-desa. Sehingga, tujuan utamanya memastikan segenap aspek dan jenis pelayanan bisa dilakukan dari tingkat desa.

"Adapun Desa Cemara, ini khusus untuk pelayanan yang pada akhirnya berimbas ke peningkatan ekonomi," tuturnya. Ia menceritakan, programnya ini meniru keberhasilan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menerapkan ini di daerahnya. Sehingga, semisal warganya hendak mengurus akta kelahiran anaknya, cukup mengurus di tingkat desa. Begitu pula, surat ataupun administrasi lainnya.

"Adanya kemajuan teknologi ini diharapkan juga dapat mengatasi ketimpangan antara wilayah, maupun antara kota dengan desa," pungkas mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

(mdk/hrs)