Dua polisi yang dibunuh di Poso dimakamkan di Sulsel
Merdeka.com - Dua anggota Polri korban pembunuhan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, segera dimakamkan di kampung halamannya di Sulawesi Selatan setelah diserahkan kepada keluarganya di Poso.
Briptu Andi Sappa (31) akan dimakamkan di Kabupaten Palopo, sedangkan Brigadir Sudirman (30) akan dikebumikan di Dusun Jempang, Kabupaten Takalar.
Andi Sappa adalah anggota Polsek Poso Pesisir, sedangkan Sudirman merupakan anggota Polres Poso.
Andi Sappa meninggalkan seorang istri serta dua orang anak, Putri (7) dan Andhika (2), sedangkan Sudirman juga meninggalkan seorang istri serta dua anak, Nadia Syifa (6) dan Naura (4).
Kedua polisi yang saat ini sudah dinaikkan pangkatnya satu tingkat tersebut ditemukan tewas dalam satu lubang di pegunungan yang berada di Dusun Tamanjeka pada Selasa (16/10).
Polisi tersebut mengalami luka senjata tajam di bagian leher, dan hanya mengenakan celana dalam. Kedua polisi itu sebelumnya dilaporkan hilang pada 8 Oktober 2012.
Mereka saat itu sedang melakukan penyelidikan pusat latihan perang yang dilakukan oleh kelompok teroris di Kabupaten Poso.
Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Dewa Parsana mengaku masih menyelidiki pelaku pembunuhan itu.
"Kita belum bisa memastikannya, namun ada dugaan pelakunya dari kelompok teroris," katanya.
Saat ini polisi masih melakukan penyisiran di sejumlah lokasi guna mencari pelaku pembunuhan itu.
Selain polisi, pasukan TNI juga membantu proses pengamanan di Kabupaten Poso yang berjarak 230 kilometer dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaWalaupun banyak kendala yang dihadapi, namun Estu tidak pernah menyerah.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaSiskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca Selengkapnya