Dua Pelaku Pembacokan di Bali Ditembak Polisi Karena Melawan saat Ditangkap
Merdeka.com - Dua pelaku pembacokan ditangkap anggota Polsek Denpasar Barat. Mereka diberi tindakan tegas dengan tembakan di bagian betis kaki kirinya karena melawan saat akan ditangkap.
Kedua pelaku ini bernama Salim (36) dan Heryanto (41). Mereka berdua melakukan pembacokan kepada korban bernama Andrean Capendrie (38) hingga sekarat.
Pelaku Salim ditangkap di daerah Abian Base, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Sementara, Heryanto ditangkap di tempat tinggalnya di Jalan Mahendradata, Denpasar, Bali.
"Sekitar enam jam setelah kejadian kita berhasil menangkapnya. Mereka diamankan di tempat terpisah mereka melalukan perlawanan dan tidak komperatif," kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina, saat dihubungi Selasa (26/4) sore.
Motif kedua pelaku melakukan pembacokan berawal dari cekcok awal bulan lalu. Saat itu, korban menuduh pelaku Salim mencuri cincin korban dan mereka saling kenal karena akan menjalin usaha bersama.
Karena dituduh mencuri, pelaku merasa sakit hati. Pelaku Salim datang ke rumah pelaku Heryanto pada Senin (23/4) pukul 23.00 WITA. Di sana mereka berdua minum miras jenis arak dicampur bir.
Saat itu, Salim membawa senjata tajam jenis celurit dan mandau. Pelaku Salim bercerita masalahnya kepada pelaku Heryanto dan mengajaknya untuk mencari korban.
Sehingga, dua pelaku ini berboncengan dengan menaiki sepeda motor merek Honda Vario dan mendatangi TKP lalu melakukan pembacokan kepada korban.
"Korban dan pelaku sebelumnya sudah saling kenal. Di awal bulan mereka ada permasalahan antara korban dan pelaku. Pelaku dituduh mencuri cincin korban karena pelaku tidak melakukan itu dan karena sudah terlanjur sakit hati pelaku melakukan pembacokan," imbuhnya.
Dia mengatakan, pelaku Heryanto juga ikut melakukan pembacokan kepada korban karena merasa tidak terima kawannya dituduh mencuri.
"Mereka berdua dalam pengaruh minuman keras dan mendatangi kos korban dan melakukan pembacokan. Untuk kehilangan cincin belum kita dalami tapi berawal dari itu pelaku sakit hati," ujarnya.
Diketahui, pembacokan terjadi di sebuah indekos Jalan Gunung Antena, Gang Panjoran Mas, Padang Sambian Klod, Denpasar Barat, pada Selasa (26/4) 02.30 WITA.
Korban yang dibacok bernama Andrean Capendrie (38). Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan mengejar para pelaku.
"Iya masih lidik," kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina, Selasa (26/4) siang.
Dari keterangan saksi bernama Angga Apriansyah saat itu saksi bersama korban menginap di kamar indekosnya korban sekitar pukul 02.30 Wita. Namun, tiba-tiba datang dua orang lalu masuk ke kamar korban dan langsung menyerang korban dengan mengunakan parang dan celurit.
Melihat hal itu, saksi ketakutan dan langsung lari keluar kamar meminta bantuan pada warga dan dua orang pelaku diketahui sudah lari.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban RN ternyata menjalin hubungan dengan AT selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca Selengkapnya