Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri ini buat Presiden Jokowi murka karena hambur-hamburkan anggaran

Menteri ini buat Presiden Jokowi murka karena hambur-hamburkan anggaran Jokowi lantik menteri Kabinet Kerja. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bukan hal yang aneh jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) suka 'menyentil' kinerja jejeran menteri Kabinet Kerja. Jika tidak puas, Jokowi tidak akan segan-segan 'menyemprot' para pembantunya tersebut.

Contohnya kemarin. Presiden Jokowi menyentil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya karena dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran 'jatah' Kementeriannya. Sebab, Jokowi tidak melihat hasil.

Kepada Menteri Siti, Jokowi menyentil program penanaman satu juta pohon. Ia kecewa karena tidak melihat hasilnya. Padahal anggaran yang diberikan berjumlah triliunan rupiah.

"Di Kementerian Kehutanan anggarannya berapa triliun setiap tahun. Sudah beberapa triliun. Jadinya apa? Tunjukkan kepada saya hutan yang jadi," tegas Jokowi saat mengunjungi Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/12).

"Ya kalau tidak bisa, 1.000-2.000 (pohon) jadi setiap tahun, sehingga kalau 20 tahun sudah jadi berapa puluh ribu. Tidak usah kita kayak dulu-dulu (program) menanam pohon satu miliar pohon. Menanam satu juta pohon, mana yang jadi? Satu juta pohon paling 3 ekor saja hidup. Satu miliar (pohon) mungkin hanya enam pohon saja yang tumbuh. Kita harus ngomong apa adanya. Karena kita harus blak-blakan, yang penting ke depan harus diperbaiki," semprot Jokowi.

Jokowi menambahkan jika dirinya pernah menanyakan langsung permasalahan penanaman dan pengelolaan hutan pada Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar. Jokowi menanyakan tentang anggaran tahun 2017 untuk penanaman pohon sudah menghasilkan apa.

"Saya jengkel betul. Saya tanya ke Menterinya. Mana barangnya? Anggaran tahun ini. (Dijawab) sudah ditanam sekian ribu hektar. Ya mana tanamannya. Saya orang lapangan. Akan saya cek dan kontrol semuanya," tegas Jokowi.

"Urusan ini saya akan kejar terus, harus jadi barang. Karena triliunan (anggarannya), sudah bertahun-tahun. Mulai saat ini uang itu harus jadi pohon hidup, harus jadi hutan dan kemakmuran rakyat," sentilnya.

Presiden Jokowi pernah menyinggung soal penggunaan uang negara saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi mencontohkan perbaikan penggunaan anggaran yang dilakukan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.

Saat itu Presiden Jokowi mengingatkan kementerian dan lembaga untuk mengelola APBN secara efisien, tidak hanya dialokasikan untuk keperluan rapat atau jalan-jalan. Anggaran negara harus difokuskan program inti yang ingin dicapai pemerintah.

Dia mencontohkan, anggaran pemulangan TKI sebesar Rp 3 miliar. Biaya pemulangan hanya Rp 500 juta. Sedangkan Rp 2,5 miliar untuk rapat dalam kantor, rapat luar kantor, rapat koordinasi perjalanan daerah dan lain-lain. Jokowi lalu berdiskusi soal ini dengan Menaker Hanif Dhakiri.

"Terus gimana hasilnya? Artinya ini hanya berapa persen. Rp 500 juta artinya hanya berapa persen? 20 persen enggak ada. Model seperti ini harus dihentikan. Tapi orang harus ngerti manajemen keuangannya yang namanya RKL, RKAL apa harus ngerti. Nanti saya akan buka satu per satu. Tak tunjukin yang gamblang ini tadi," ujarnya.

Lalu alokasi anggaran itu diubah dan diperbaiki. "Coba cek satu per satu, ini sudah diubah semuanya di Kemenaker. Tapi sudah saya selesaikan lama dengan Menaker," beber Jokowi.

Jokowi melanjutkan pejabat kementerian/lembaga harus mengerti manajemen keuangan. Menurut Kepala Negara, jika para menteri dan kepala daerah memahami manajemen keuangan seharusnya alokasi anggaran bisa lebih baik.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."

Baca Selengkapnya