Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua Anggota DPRD Diduga Aniaya Pemuda di Sumba Barat Daya

Dua Anggota DPRD Diduga Aniaya Pemuda di Sumba Barat Daya Ilustrasi Penganiayaan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pria yang dihukum gantung kaki di atas dan kepala di bawah melaporkan dua orang anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Barat Daya ke Polres setempat. Dua anggota DPRD berinisial YNR dan SLG ini dilaporkan oleh ayah kandung korban, karena diduga dalang dari aksi main hakim sendiri tersebut.

Pria yang disiksa itu diketahui bernama Mario Mardi Natriti (23). Laporan polisi terhadap kedua anggota DPRD itu dibuat oleh ayah kandung korban, Paulus Seingo Bulu di Polres Sumba Barat Daya dengan nomor LP-B/66/I.6/X/2020/Polda NTT/Res SBD.

Dalam laporannya, korban melalui sang ayah mengaku dianiaya pada 20 Oktober 2020, sekitar pukul 12.00 hingga 16.00 Wita di beberapa lokasi berbeda. Korban mengaku dijemput dan turut dianiaya dua anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya berinisial YNR dan SLG.

"Kami lapor dua anggota dewan. Kami lapor karena mereka yang siksa, yang lain kami tidak tahu karena menurut Mario mereka dua yang jemput di Bandara Tambolaka, kemudian Mario dibawa ke Koramil. Perempuan dimuat ke mobil dan dibawa ke rumah, sedangkan anak saya Mario dimuat oleh anggota DPRD SLG dan dibawa ke Koramil. Sampai di Koramil, anak kami dihukum kaki di atas dan kepala di bawa sampai jatuh sendiri karena lemas," kata Paulus Seingo Bulu saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/10).

Akibat kejadian itu, korban saat ini terbaring lemas di rumah pasca keluar dari rumah sakit. "Anak kami sekarang masih lemas, makan minum bisa tapi muntah kembali semua. Kami masih mau rawat dia di rumah sakit tapi dia paksa untuk keluar. Kami harap polisi serius dan independen tangani ini masalah," ungkap Paulus.

Salah satu anggota DPRD saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya lah pihak yang membantu mencari tahu keberadaan Mario dan pacarnya pasca lari. Pasalnya hubungan mereka berdua tidak disetujui keluarga perempuan lantaran satu suku. Sehingga ia ingin tahu tujuan korban melaporkan dirinya ke polisi.

"Saya adalah pihak yang membantu mencari tahu posisi mereka berada dimana, terus mengeluarkan biaya atas permintaan saudara saya atas nama Rua Bebe Geli dan ini sangat memalukan karena saudara satu suku dan membuat orang bayak mati karena karma. Saya menanti apa tujuan mereka melapor, nanti ketemu saya kita bicara biar direkam aja enggak apa," ungkapnya.

Sedangkan oknum anggota DPRD lain yang namanya ikut dilaporkan ayah korban ke polisi belum membalas pesan yang dikirimkan sejak Senin (26/10) kemarin.

Kepolisian Resor Sumba Barat Daya masih memeriksa sejumlah saksi, terkait laporan keluarga korban. "Masih kami dalami dengan memeriksa saksi-saksi," kata Kapolres AKBP Joseph F. Mandagi, singkat saat dikonfirmasi, Senin (26/10) kemarin.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Simpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT

Simpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT

RW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya
Sidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023

Sidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023

Sidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Anak Muda Ini Raih Suara Terbanyak pada Pemilu Legislatif Rembang, Begini Sosoknya

Anak Muda Ini Raih Suara Terbanyak pada Pemilu Legislatif Rembang, Begini Sosoknya

Ayahnya merupakan Anggota DPRD Rembang. Namun ia bercita-cita melampaui pencapaian sang ayah

Baca Selengkapnya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Ribut Sesama Caleg PDIP, Petahana Kalah Suara Tuding Temannya Curang di Pemilu 2024

Ribut Sesama Caleg PDIP, Petahana Kalah Suara Tuding Temannya Curang di Pemilu 2024

Akmaludin Nugraha, caleg yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2019-2024 menduga telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan caleg partainya

Baca Selengkapnya