Dr Andani Rogoh Rp850 Juta Uang Pribadi Demi Lab Spesimen Covid-19
Merdeka.com - Kepala Laboratorium (lab) Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, dr. Andani Eka Putra, menceritakan pengalamannya saat mengoperasikan laboratorium yang ia pimpin selama pandemi Covid-19. Ia mengatakan, pada awalnya, semua serba terbatas. Termasuk dana.
Ia dan tim menggunakan peralatan dan fasilitas yang sederhana. Meskipun sederhana, namun mampu memeriksa hingga 2.600 spesimen dalam sehari. Semua orang di dalam tim bekerja keras setiap harinya secara bergantian selama 24 jam.
"Mereka (tim lab) yang berjumlah sebanyak 60 orang, bekerja secara bergantian selama 24 jam. Targetnya setiap hari memeriksa ribuan spesimen," ujar Andani dalam siaran persnya, Senin (27/7).
Laboratorium yang ia pimpin memang baru beroperasi pada 20 Maret lalu. Pada awalnya, lab tersebut merupakan laboratorium mikrobiologi FK Unand. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akhirnya memberikan izin kepada lab Unand untuk dikembangkan menjadi pusat pelayanan diagnostik penyakit infeksi. Hingga akhirnya, Andani berhasil menjadikannya sebagai laboratorium infeksi biomedik.
Sebagai kepala lab, Andani mengaku bahwa dirinya yang menyiapkan dan melengkapi berbagai fasilitas di laboratorium. Misalnya dua mesin Polymerase Chain Reaction (PCR), elisa reader, winston blood, dan sekat incubator.
Alumni FK Unand ini mengakui bahwa banyak peralatan yang ia beli menggunakan uang pribadinya. Totalnya bisa mencapai Rp850 juta.
Andani pun menghibahkan seluruh peralatan yang ia beli untuk kepentingan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Peralatan lab yang ia beli masih belum sepenuhnya mendukung penelitian. Ia akhirnya menawarkan kepada para dosen dan mahasiswa Unand dari berbagai bidang studi untuk mendukung laboratoriumnya.
Berkat kegigihannya, banyak bantuan berdatangan. Bahkan bukan hanya dari pihak Unand saja. Ia ingin memberikan kontribusi yang nyata kepada negara ini, khususnya Provinsi Sumatera Barat.
Berkat ketulusannya dalam membantu negara ini menangani pandemi Covid-19, Andani diberikan penghargaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai ‘Patriot Militan di Tengah Pandemi’.
Keberhasilannya dalam mengoptimalkan laboratorium Unand, membuat dirinya diminta membantu penanganan penyebaran virus di Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Bukan hanya Andani saja. Doni juga meminta anggota tim pakar Satgas Covid-19 yang lain, yaitu dr. Aqua Dwipayana dan Ahmad Alghozi untuk membantu menghentikan penyebaran virus Corona di Sulsel. Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran virus Corona di Sulsel masih tinggi. Totalnya ada 3.275 kasus positif Covid-19 di Sulsel. Dari 3.275 kasus, 154 orang telah meninggal dunia.
Andani pun bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) lab Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (unhas), Makassar. Ia juga diminta untuk mengoptimalkan lab RS Unhas.
Andani mengatakan bahwa optimalisasi pemanfaatan lab tersebut dapat dilakukan. Ia optimis ini dapat berjalan dalam waktu dekat, asal semua sarannya dipenuhi.
"Tadi pagi saya sudah ketemu dan diskusi dengan Dirut Rumah Universitas Hasanuddin Makassar Prof Syafri kamsul Arif, Ibu Dr Rizalinda (lab mikro), dan Prof Nasrum Massi (lab mikro/Wakil Rektor 4 Universitas Hasanuddin). Sekaligus melihat laboratoriumnya yang lebih baik dari milik Universitas Andalas," ucap Andani.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenang Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Dermawan Asal Solo yang Tak Pernah Pasang Tarif Berobat
Dokter Lo tutup usia pada Selasa (9/1) di RS Kasih Ibu, Solo.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19
Berikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaADB Beri Pinjaman Rp10,1 Triliun Perbaiki Sektor Kesehatan Indonesia
Pinjaman itu untuk memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaAnies Buka Data Ketimpangan di Indonesia: 64 Persen Dokter dan 74 Persen RS Ada di Jawa-Sumatera
Berdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mudah dan Murah Urus Surat Izin Praktik Dokter
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kini tenaga kesehatan dan tenaga medis tidak perlu repot lagi mengurus Surat Izin Praktik (SIP).
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca Selengkapnya