Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad tidak mempermasalahkan ribuan buruh hendak menggeruduk DPR, Senayan untuk menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) Omnibus Law. Dia menilai, demonstrasi sesuai dengan amanah konstitusi yaitu mengemukakan pendapat di muka umum.

"Tidak dilarang dan sudah sesuai dengan amanah konstitusi kita," kata Dasco di Gedung Nusantara III, Senin (5/10).

Kendati demikian, dia meminta agar para buruh tetap menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Tujuannya, agar aksi demontrasi tidak menimbulkan klaster baru Covid-19.

"Harus sesuai aturan, kedua masalah protokol covid yang mesti dijaga, ketiga soal aturan ketertiban umum harus dijaga," ungkap Dasco.

Terkait masih banyak pihak yang menolak RUU tersebut, Dasco tak masalah. Dia mengaku akan menerima seluruh masukan dari seluruh lapisan masyarakat.

"Ya kalau soal masih banyak yang menolak, masih banyak yang enggak terima itu relatif ya, kita juga menerima masukan semua pihak kita terima masukannya," kata Dasco.

Sebelumnya diketahui ribuan buruh dari Tangerang, Banten memadati Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang. Mereka hendak berdemo menuju kantor DPR di Senayan, menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) Omnibus Law, Senin (5/10).

Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten Dedi Sudarajat menerangkan, sedikitnya ada sekitar 5.000 buruh dari Tangerang Raya yang berkumpul untuk menyuarakan aksinya menolak RUU Ciptaker.

"Kemarin kita dapat informasi bahwa paripurna akan dimajukan jadi Senin, maka hari Minggu seluruh serikat pekerja rapat dadakan. Kita putuskan semua berangkat ke DPR RI karena infonya bukan tanggal 8 tapi tanggal 5," kata Dedi.