DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Peredaran Masker Medis Palsu
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR F-PKS Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah menindak tegas terhadap peredaran masker medis palsu maupun yang tidak sesuai standar medis. Pasalnya, masker medis adalah masker respirator yang digunakan tenaga kesehatan saat menangani pasien Covid-19.
Menurutnya, masker palsu maupun tak sesuai standar medis itu beredar bebas di pasar daring maupun luring. Sejumlah distributor bahkan mengklaim produk tersebut dapat digunakan oleh tenaga kesehatan.
Padahal, kata dia, berdasarkan penelusuran terungkap bahwa masker respirator yang dijual tersebut memiliki kualitas yang rendah dan justru dapat membahayakan pemakainya.
"Ini tidak bisa dibiarkan, saya sangat menyayangkan kejadian ini, di saat seperti ini seharusnya kita saling melindungi. Saya berharap pemerintah dan kepolisian bertindak tegas atas kejadian ini. Jangan sampai masyarakat apalagi nakes terlanjur membeli masker palsu yang justru berbahaya bagi mereka," kata Mufida di Jakarta, Selasa (6/4).
Dia menuturkan, masih banyak fasilitas kesehatan yang tidak menyediakan masker respirator sesuai kebutuhan tenaga kesehatan. Kata dia, banyak tenaga medis Indonesia yang menangani pasien corona dengan memakai masker yang dibeli secara mandiri dan sebagiannya terpaksa membeli masker murah yang tidak sesuai standar.
"Saya sangat sedih dan miris mendengar jika ada Faskes yang tidak menyediakan masker sehingga Nakes harus membeli secara mandiri. Kemana perginya dana APBN untuk penanganan Covid-19?," ujarnya.
"Masker adalah alat perlindungan diri paling krusial bagi tenaga kesehatan, seharusnya Pemerintah memberikan subsidi kepada fasilitas kesehatan baik tingkat I maupun tingkat atas," tutur Mufida.
Dia menambahkan, seluruh fasilitas kesehatan harus mendapatkan bantuan atau subsidi masker yang sesuai standar. Sebab, semua tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat I seperti klinik dan Puskesmas hingga yang bertugas mengobati pasien Covid-19 memiliki resiko masing-masing untuk terpapar Covid-19.
"Tenaga Kesehatan adalah garda terdepan kita dalam melawan Covid-19, melindungi mereka adalah tanggung jawab kita semua khususnya pemerintah yang berwenang. Sudah banyak sekali nakes yang berguguran karena terpapar virus, dan itu harus kita cegah apapun konsekuensinya dan berapapun biaya yang diperlukan," ujarnya.
Mufida menilai, kecenderungan berkembangnya masker yang tak memenuhi standar dan beredar di pasar adalah kegagalan pemerintah dalam janji menyediakan masker medis yang sesuai standar bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat cenderung membeli masker dengan harga murah walaupun tidak sesuai standar.
"Masker kini menjadi kebutuhan utama dan terus dipakai sejak Pandemi hingga kini dan ke depan. Pemerintah janji menyediakan masker untuk publik. Saat pilihan terbatas, masyarakat tergiur pilihan yang murah tapi ternyata tidak standar atau bahkan terindikasi daur ulang," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya