Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin AK mendorong DPR RI membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menangani masalah di PT Garuda Indonesia. Dengan Pansus ini diharapkan membuka segala bentuk pelanggaran di Garuda yang tengah merugi.
"Saya Amin AK melalui forum ini mendesak agar DPR RI membentuk Pansus untuk menangani kasus yangterjadi di PT Garuda Indonesia. Agar persoalan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip good corporate government terungkap secara terang benderang," ujar Amin dalam rapat paripurna, Senin (1/11).
Amin mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigasi menyeluruh. Serta para pelaku yang melanggar hukum mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
"Badan Pemeriksa Keuangan harus melakukan audit investigasi secara menyeluruh, dan semua pelaku yang terbukti melanggar hukum harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum tanpa kecuali," ujarnya.
Amin menjelaskan, Garuda Indonesia terancam pailit. Padahal maskapai itu merupakan warisan penting para pendiri bangsa. Akibat dikhianati pihak yang bernafsu memperkaya diri.
"Namun saat ini kita menyaksikan satu simbol kebanggaan bangsa ini telah dicederai dan dikhianati oleh mereka yang mementingkan nafsu untuk memperkaya diri," ujarnya.
Ancaman pailit itu bukan hanya ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Namun moral hazard manajemen Garuda selama bertahun-tahun.
"Di antara tindakan moral hazard tersebut adalah penggelembungan jumlah pesawat yang disewa 142 unit yang sebetulnya kebutuhan rilnya hanya 41 unit," tegas Amin.
"Penggelembungan harga sewa USD 1,4 juta per bulan dari harga wajar USD 750 ribu per bulan dan juga pemborosan keuangan perusahaan untuk melayani gaya hidup mewah para direksi dan komisaris," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mendukung segera mengambil langkah cepat, efektif, dan tepat sasaran untuk menyelamatkan Garuda. Ia mempersilakan para anggota DPR untuk mengambil langkah yang paling efektif dengan mekanisme di parlemen.
"Nah mekanisme di DPR sangat banyak. Saya persilakan kepada seluruh anggota untuk membuat langkah-langkah yang paling efektif. Bisa Komisi VI, bisa pansus, bisa juga panja," ujarnya.
Ketum PKB ini mendorong ada upaya penyelamatan aset milik Garuda. "Saya berharap ini agak terlambat ya penanganannya sehingga kita selamatkan aset-asetnya dulu, yang kedua follow up dari ancaman pailit. Pailitnya di depan mata," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah Dorong Mantan Pejabat Garuda Indonesia Buka Data Kejanggalan Proses Bisnis
Presiden Joko Widodo Tiba di Italia untuk Hadiri KTT G20
Garuda Indonesia Dipakai Jokowi Kunker Luar Negeri, Menteri Erick Puji Aspek ini
Garuda Indonesia Angkut Ekspor Puluhan Ton Garmen dan Manggis ke Dubai Serta China
Penjelasan Istana Soal Jokowi Gunakan Garuda Indonesia untuk Kunjungi Tiga Negara
Lapor Erick Thohir, Serikat Karyawan Sebut Dirut GIAA Liburan Pakai Fasilitas Kantor
Catat, Ini Lokasi Car Free Day Mulai Pukul 6 hingga 10 Pagi Ini
Sekitar 46 Menit yang laluWarga Badung Bisa Bayar Tunggakan Iuran JKN Pakai Sampah
Sekitar 1 Jam yang laluMenebak Kode Capres Dukungan Jokowi di Rakernas Projo, Mengarah ke Ganjar?
Sekitar 5 Jam yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 5 Jam yang laluModus Dapat Wangsit, Seorang Pria di Garut Cabuli Dua Kakek
Sekitar 5 Jam yang laluWaspadai Potensi Gelombang Sangat Tinggi di Selatan Sumba-Sabu
Sekitar 5 Jam yang laluSuasana Rumah Duka Achmad Yurianto, Keluarga Mengaji dan Pelayat Berdatangan
Sekitar 5 Jam yang laluKetua Dewan Pengawas Achmad Yurianto Tutup Usia, BPJS Kesehatan Sampaikan Ucapan Duka
Sekitar 6 Jam yang laluMentan SYL Turun Langsung ke Lapangan Pastikan Lalu Lintas Sapi Antar Area Aman
Sekitar 6 Jam yang laluBPK Temukan Persoalan di Program Penanganan Kemiskinan Pemprov Kepri
Sekitar 6 Jam yang laluBus Tabrak Rumah dan Kendaraan di Ciamis, Tiga Orang Meninggal
Sekitar 6 Jam yang laluSedang Memanen Cabai, Petani di Aceh Selatan Diterkam Harimau
Sekitar 6 Jam yang lalu119 Pengungsi Rohingya di Aceh Direlokasi ke Pekanbaru
Sekitar 7 Jam yang laluTerawan Sebut Achmad Yurianto Prajurit Gigih dan Pantas Diteladani
Sekitar 7 Jam yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 5 Jam yang laluJokowi Tinjau Harga Minyak Goreng dan Bagikan BLT di Pasar Muntilan
Sekitar 10 Jam yang laluPresiden Jokowi Cek Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan
Sekitar 14 Jam yang laluPresiden Jokowi Pastikan Harga Minyak Goreng Curah Segera Menginjak Rp14.000
Sekitar 17 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 11 Jam yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 12 Jam yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 15 Jam yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 17 Jam yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 1 Hari yang laluPermintaan Ambulans untuk Ukraina Meningkat di Tengah Invasi Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluPengamat Militer Rusia Punya Pandangan Mengejutkan tentang Perang di Ukraina
Sekitar 2 Hari yang laluSri Mulyani: Tiap Negara Punya Strategi Hadapi Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Sekitar 2 Hari yang laluEks Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia
Sekitar 9 Jam yang laluUpdate Covid-19 21 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 263 Orang
Sekitar 12 Jam yang laluIni Upaya Tekan Kasus Aktif saat Pelonggaran Aturan Covid-19 Diterapkan
Sekitar 22 Jam yang laluPeningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sekitar 1 Hari yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 2 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami