Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dosen UNS buat alat penimbang berat kendaraan berbasis serat optic

Dosen UNS buat alat penimbang berat kendaraan berbasis serat optic Dosen UNS buat alat penimbang berat kendaraan berbasis serat optic. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil menciptakan sebuah alat penimbang berat kendaraan yang sedang berjalan berbasis serat optic. Kedua dosen tersebut adalah Ary Setyawan dari Fakultas Teknik Sipil dan Ahmad Marzuki dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Keduanya mendedikasikan hasil inovasinya yang diberi nama Weight In Motion (WIM) itu untuk membantu pemerintah mengontrol beban kendaraan, sehingga kerusakan premature jalan dapat dicegah.

"Kami berharap dengan penemuan ini dana pemeliharaan yang setiap tahun digelontorkan bisa dialihkan pada kegiatan produktif," ujar Ary Setyawan, Kamis (6/10).

Ary menyebut kerusakan jalan yang terjadi di Indonesia antara lain disebabkan kelebihan beban kendaraan dan kurang baiknya konstruksi jalan. Jalan-jalan nasional, jelas dia, kekuatan desainnya hanya untuk dilewati kendaraan dengan bobot sekitar 10-12 ton. Tetapi faktanya di lapangan tidak jarang dilewati oleh kendaraan dengan bobot 20-30 ton.

Pemerintah sebetulnya telah melakukan upaya kontrol dengan membangun beberapa jembatan timbang. Masalahnya, jembatan timbang itu selain harganya mahal, memerlukan lahan khusus, menambah waktu perjalanan, dan rawan KKN.

Dengan WIM permasalah itu dapat diminimalisir. Dari sisi harga satu unit WIM jika telah diproduksi massal hanya sekitar Rp 20 juta. Bentuk fisiknya yang sederhana, sekilas mirip garis kejut, membuatnya bisa dipasang dimana saja, termasuk di jalan-jalan kampung sekalipun.

Ahmad Marzuki menjelaskan, WIM bekerja dengan prinsip modulasi intensitas cahaya. Serat optic dililitkan pada siliber berulir, dan kemudian dibungkus dengan hard rubher.

Ketika roda kendaraan beban tertentu melindas lempengan bersisi sensor itu, intensitas cahaya akan berubah. Perubahan itu lalu diteruskan sebagai sinyal kepada perangkat komputer yang bertugas mengolahnya menjadi data.

Data itu bisa dimonitor secara langsung, termasuk oleh pejabat ditingkat pusat dengan cara menghubungkan serat optik tadi dengan jaringan internet atau jaringan telepon. Dengan demikian sistem pengawasan akan menjadi sangat transparan.

"Ke depan inovasi ini akan dikembangkan lebih jauh lagi. Nantinya bukan hanya bisa mendeteksi berat kendaraan, tetapi juga bisa diketahui berapa kecepatan dan konfigurasi rodanya," kata Ahmad Marzuki.

Ary Setyawan dan Ahmad Marzuki berharap, inovasi yang meraih penghargaan kategori Inovator Terbaik Produk Hasil Riset Hilirisasi itu bisa diaplikasikan di seluruh ruas jalan di Indonesia.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
Segini Ukuran Bagasi yang Boleh Dibawa Naik Kereta Api, Kalau Kelebihan Bakal Didenda

Segini Ukuran Bagasi yang Boleh Dibawa Naik Kereta Api, Kalau Kelebihan Bakal Didenda

Jika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Kompak Prajurit TNI dan Istri Jualan Es di Pinggir Jalan, Kerja Kerasnya jadi Sorotan

Momen Kompak Prajurit TNI dan Istri Jualan Es di Pinggir Jalan, Kerja Kerasnya jadi Sorotan

Keduanya begitu kompak menjalankan usaha sampingan di bidang kuliner berjualan es di pinggiran jalan.

Baca Selengkapnya
Catat, Ini Rute Perjalanan KA Dialihkan & Dibatalkan Imbas Kereta Pandalungan di Sidoarjo Anjlok

Catat, Ini Rute Perjalanan KA Dialihkan & Dibatalkan Imbas Kereta Pandalungan di Sidoarjo Anjlok

Peristiwa itu terjadi Pukul 07.57 WIB, saat melintas dari arah Utara, beberapa ratus meter dekat Stasiun Tanggullangin

Baca Selengkapnya
Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.

Baca Selengkapnya
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur

Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur

Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.

Baca Selengkapnya
Penyebab 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Halim Utama Akibat Truk Ugal-ugalan

Penyebab 7 Kendaraan Kecelakaan Beruntun di Tol Halim Utama Akibat Truk Ugal-ugalan

Dugaan itu didapat berdasarkan hasil pengecekan petugas di lapangan

Baca Selengkapnya