Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga poin penting terkait penanganan perubahan iklim. Jokowi pun mendorong kemitraan ASEAN-AS dalam menangani perubahan iklim.
"Pembiayaan iklim yang harus terpenuhi, kerja sama transisi energi diperkuat, dan investasi di ekonomi hijau harus ditingkatkan," kata Jokowi dalam pertemuan para pemimpin negara-negara ASEAN dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris di Departemen Luar Negeri AS, d Washington DC, dilihat dari keterangan Sekretariat Presiden, Sabtu (14/5).
Terkait pembiayaan iklim, Jokowi mendorong komitmen negara maju lainnya untuk memenuhi semua komitmennya dalam pencapaian NDC (Nationally Determined Contributions) secara global. Menurutnya, pada periode 2000-2019, ASEAN hanya memperoleh 56 miliar dolar atau sekitar 10 persen dari total dukungan pembiayaan iklim negara maju.
"Saya harus terus terang bahwa komitmen negara maju untuk implementasi isu pembiayaan iklim sangat rendah. Kondisi ini menjadi penghambat pencapaian NDC secara global," jelasnya.
Selain itu, kepala negara mengatakan, bahwa ASEAN berkomitmen meningkatkan proporsi energi baru terbarukan dari 14 persen pada 2018 menjadi 23 persen pada 2025.
"Upaya ini memerlukan investasi dan teknologi setidaknya 367 miliar dolar di sektor energi bersih. Di Indonesia, transisi energi 8 tahun ke depan membutuhkan 30 miliar dolar," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyampaikan potensi besar yang dimiliki Indonesia terkait transisi energi, yaitu potensi energi terbarukan sekitar 437 GW baik dari energi surya, bayu maupun panas bumi yang saat ini, pemanfaatannya baru mencapai 0,3 persen dari total potensi.
"Indonesia juga miliki potensi besar sebagai hub pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan yang akan kita butuhkan 5 tahun ke depan," ungkapnya
Sementara itu terkait investasi ekonomi hijau, Jokowi mengungkapkan potensi peluang ekonomi yang besar dalam pengembangan ekonomi hijau. Oleh karena itu diperlukan mekanisme yang mempertemukan tidak saja sektor pemerintah namun juga dunia usaha.
"Investasi di sektor infrastruktur hijau bisa menjadi unsur penting kolaborasi ASEAN-AS yang membutuhkan setidaknya 2 triliun dolar dalam 1 dekade mendatang," katanya .
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Utusan Khusus Presiden AS untuk Iklim John Kerry, Menteri Energi AS Jennifer M. Granholm, dan Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg.
Turut mendampingi Presiden Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, sementara Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengikuti acara di ruangan terpisah.
Baca juga:
Dorong Kemitraan ASEAN-AS Tangani Perubahan Iklim, Jokowi: Tingkatkan Investasi Hijau
Presiden Jokowi Sampaikan Penting Kemitraan ASEAN-AS Antisipasi Pandemi di Masa Depan
Presiden Jokowi Serukan Setop Perang di Ukraina saat Hadiri KTT Khusus ASEAN-AS
Kemenlu Jelaskan Kedatangan Presiden Jokowi Tak Disambut Pejabat Tinggi AS
Disambut Rosan Roeslani, Jokowi Tiba di Amerika
Jokowi
Jokowi
Selain Tikam Polisi, Pemuda di Pekanbaru Pernah Serang Imam Masjid saat Salat
Sekitar 12 Menit yang laluBocah di Tangsel Jadi Korban Perundungan, Ditusuk Obeng dan Lidah Disundut Rokok
Sekitar 37 Menit yang laluSandiaga Gagas Creative Hub untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif di Sragen
Sekitar 1 Jam yang laluJaksa Agung Larang Terdakwa Gunakan Atribut Keagamaan di Persidangan
Sekitar 1 Jam yang lalu5 Eks Pejabat Bea Cukai Dicecar Penyidik Kejagung Terkait Kasus Mafia Pelabuhan
Sekitar 1 Jam yang laluPoin-poin yang Perlu Direvisi di UU Pendidikan Kedokteran agar Sekolah Dokter Murah
Sekitar 1 Jam yang laluPemkot Surabaya Bantu Pemulihan Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo
Sekitar 1 Jam yang laluPilihan Sudah Mengerucut, Ridwan Kamil Bakal Umumkan Gabung Parpol Bulan Juni
Sekitar 1 Jam yang laluSatu Lagi Pencuri Mesin ATM Bank Aceh Syariah Ditangkap, Dua Lainnya Masih Buron
Sekitar 2 Jam yang laluRumah Ustaz di Aceh Barat Dilempar Bom Molotov, Masyarakat Diminta Tak Berspekulasi
Sekitar 2 Jam yang laluDiperiksa KLHK, Bupati Nonaktif Langkat Mengaku Hewan Langka di Rumah Hanya Titipan
Sekitar 2 Jam yang laluPerkuat Persaudaraan Kebangsaan untuk Cegah Upaya Merusak Persatuan
Sekitar 2 Jam yang laluWapres Ma'ruf Amin: Tekankan Silaturahmi Agar Bangsa Tak Terpecah Belah
Sekitar 2 Jam yang laluBelum Ada Temuan PMK di Sulsel, Stok Sapi dan Kambing Tak Terganggu Jelang Iduladha
Sekitar 2 Jam yang laluKejagung Jebloskan Lin Che Wei, Tersangka Kasus Ekspor CPO ke Rutan Salemba
Sekitar 5 Jam yang laluBlusukan ke Bogor, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar dan Bagikan Bansos
Sekitar 5 Jam yang laluKejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Kasus Ekspor CPO, Ini Perannya
Sekitar 6 Jam yang laluAksi Petani Sawit Protes Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Sekitar 12 Jam yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 4 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 6 Hari yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 6 Hari yang laluHati-Hati Ada Solar Tumpah di Tanjakan Gentong
Sekitar 1 Minggu yang laluKonflik Rusia-Ukraina Rugikan Indonesia, Neraca Perdagangan Alami Defisit
Sekitar 10 Jam yang laluMcDonald's Tutup Seluruh Restorannya di Rusia
Sekitar 13 Jam yang laluBanjir Jadi Strategi Ukraina Menahan Laju Pasukan Rusia Masuk Kota Kiev
Sekitar 1 Hari yang laluKeluarga Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol Minta Bantuan China
Sekitar 2 Hari yang laluDPR Dukung Izin Lepas Masker: Percayalah, Pemerintah Tak Ingin Pelihara Pembatasan
Sekitar 3 Jam yang laluData 17 Mei 2022: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 247
Sekitar 4 Jam yang laluSatgas Covid-19 soal Izin Lepas Masker: Momentum Pemulihan Ekonomi
Sekitar 4 Jam yang laluKemenhub Catat 16 Masalah Lalu Lintas saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 5 Jam yang laluImbas One Way saat Mudik, Bus Antar Kota Telat Datang hingga Semalam
Sekitar 7 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami