Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DOKA rawan dikorup karena tak miliki masterplan

DOKA rawan dikorup karena tak miliki masterplan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf diperiksa perdana. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Masyarakat Anti Korupsi Aceh (MaTA) menilai Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) cukup rawan dikorup. Selain pengawasan yang kendor dari pihak legislatif, implementasinya pun belum memiliki masterplan yang jelas.

Akibatnya pelaksanaan dana khusus yang diberikan untuk Serambi Mekkah ini berjalan seperti autopilot. Bahkan, MaTA menemukan penggunaan anggaran tidak tepat sasaran.

Sejak tahun 2008 lalu, DOKA sudah dikucurkan Rp 56,6 triliun. Namun, MaTA menilai belum bisa menjadi daya ungkit meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Padahal dana tersebut diperuntukkan untuk percepatan pemberantasan kemiskinan dan pengangguran di Aceh, membuka lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan baru infrastruktur dan sosial budaya.

Koordinator MaTA, Alfian menilai, selama dikucurkan DOKA penggunaannya belum tepat sasaran. Salah satu penyebabnya adalah tidak memiliki masterplan. Sehingga penggunaan DOKA bukan berbasis kebutuhan masyarakat, tetapi berbasis keinginan elit politik di Aceh.

"Perencanaan selama ini kan tidak berbasis pada perencanaan kebutuhan, lebih kepada berbasis keinginan. Keinginan ini siapa, keinginan para elit, baik elit politisi maupun elit kekuasaan termasuk para pemodal," kata Alfian, Jumat (13/7) di Banda Aceh.

Alfian sendiri mengaku banyak menemukan pembangunan yang menggunakan DOKA tidak berfungsi, setelah dibangun bangunan tersebut terbengkalai. Ada pembangunan pasar di beberapa kabupaten/kota, tidak difungsikan hingga rusak sendirinya.

"Ini contoh perencanaan sesuai keinginan bukan kebutuhan. Baik itu pasar rakyat, gedung termasuk misalnya di pusat-pusat kota," tegasnya.

Oleh karena itu, agar Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dugaan suap melibatkan Gubernur Aceh nonaktif, Irwandi Yusuf tidak terulang lagi. Maka pihak legislatif dan eksekutif, kata Alfian, agar bisa membangun sistem yang tidak korup dengan membuat masterplan sebagai acuan penggunaan DOKA.

Selain itu, agar DOKA tidak dikorup. Alfan menyebutkan selain ketersediaan masterplan, political will juga menjadi sangat penting untuk menciptakan pemerintah Aceh yang berintegritas. Bila hanya masterplan tanpa diikuti integritas juga akan sia-sia.

Berbicara integritas, Alfian mencontohkan mau tidak anggota DPRA tidak lagi mengelola dana aspirasi. Karena dana aspirasi bersumber dari DOKA dan cukup rawan terhadap penyalahgunaan.

Kata Alfian, karena tidak memiliki masterplan, maka rata-rata penggunaan DOKA hanya untuk pembangunan fisik. Padahal amanahnya DOKA itu lebih difokuskan untuk pemberantasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau misalnya dengan peristiwa ini pemerintah Aceh tidak mau berubah, saya pikir ini akan berdampak buruk sekali masa depan Aceh dan tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah tidak akan ada lagi," tegasnya.

Sebelumnya DOKA sejak 2008 metode pengelolaan itu sebanyak 60 persen dikelola langsung oleh Kabupaten/Kota dan provinsi 40 persen. Kemudian pada masa kepemimpinan Pemerintah Aceh Zaini Abdullah-Muzakir Manaf dibalik 60 persen provinsi dan 40 persen daerah.

"Terakhir qanun tersebut direvisi oleh inisiatif DPR Aceh, akhirnya 100 persen dikelola provinsi," jelasnya.

Bila masterplan penggunaan DOKA tetap tidak dibuat. Alfian tidak bisa membayangkan bagaimana mimpi Aceh tahun 2027 nanti dengan dana melimpah di Tanah Rencong. Seharusnya anggaran sebesar itu dikucurkan ke Aceh telah bisa memberantas kemiskinan.

(mdk/rzk)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini

Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini

kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, Jalur Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Mengenal D915, jalanan paling berbahaya di dunia dengan banyaknya tikungan tajam dan belokan yang mematikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung

Baca Selengkapnya
Menaker Ida: THR Tidak Boleh Dicicil, Paling Lambat Dibayarkan H-7 Lebaran

Menaker Ida: THR Tidak Boleh Dicicil, Paling Lambat Dibayarkan H-7 Lebaran

THR harus dibayarkan secara utuh atau penuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.

Baca Selengkapnya
Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Ajak Anak Lalui Perjalanan Mudik, Pastikan Atur Waktu untuk Hindari Kelelahan

Melalui perjalanan mudik yang panjang bisa sangat melelahkan terutama bagi anak sehingga penting untuk mengatur waktu.

Baca Selengkapnya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya