Merdeka.com - Nani Sumartono, seorang saksi notaris dan pejabat pembuat akta tanah dihadirkan dalam persidangan kasus korupsi proyek alat kemudi simulator SIM dan pencucian uang dengan terdakwa Djoko Susilo. Nani mengungkapkan jenderal polisi bintang dua itu membeli sebuah tanah beserta SPBU di Ciawi Bogor dengan menggunakan nama Agus Margo Santoso.

Awalnya, Nani menuturkan Erick Maliangkay, yang seorang notaris dan juga rekan seprofesi, mendatanginya. Saat itu, kata Nani, Erick meminta tolong untuk dibuatkan akta jual beli.

"Kenal (Erick), rekan se profesi. Betul, akta jual beli tanah di daerah Ciawi," ujar Nani, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (5/7).

Namun, kepada Nani, Erick tidak menyebutkan di mana lokasi tepatnya pembelian tanah itu. Dirinya hanya dimintai tolong untuk membuatkan akta jual beli berdasarkan dokumen yang diberi Erick.

"(Erick) datang ke saya hanya bawa dokumen sebagai dasar jual beli. Lokasi saya tidak tahu," jelasnya.

Dalam dokumen itu, Nani menyebutkan terdapat nama penjual tanah ada dua, dan nama pembelinya satu orang yakni atas nama Agus Margo Santoso. Nani juga mengatakan nilai jual objek pajak tanah itu sebesar Rp 1,8 miliar lebih.

"Pembeli Agus Margo Santoso. Tidak tahu hubungan Agus dan Erick," ujarnya.

Sebelumnya, dalam dakwaan Jaksa KPK, Irjen Djoko Susilo diduga menggunakan nama Agus Margo Santoso untuk membeli tanah seluas 3988 meter dengan bangunan berupa SPBU. Tanah beserta SPBU itu terletak di Jalan Raya Ciawi K-15/18 Kelurahan Pandan Sari, Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Diketahui, pembelian tanah beserta SPBU senilai Rp 10 miliar, namun tercatat dalam jual beli harganya Rp 1.891.505.000.