Merdeka.com - Tim peneliti Gunung Padang dihajar oleh sejumlah orang. Polisi yang mendapat laporan tindak kekerasan tersebut, segera bergerak menangkap para pelaku. Hasilnya, Polres Cianjur, Jabar, menangkap dan menetapkan tiga orang tersangka yang diduga sebagai provokator.

Selain itu, hingga Jumat sore, tiga orang lainnya masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Cianjur. Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengungkapkan, ketiga tersangka tersebut Z, D dan G merupakan warga sekitar Gunung Padang.

"Ketiga orang tersebut telah kita lakukan penahanan, dan tiga orang lainnya masih menjalani pemeriksaan terkait upaya provokasi terhadap masyarakat sehingga melakukan pemukulan," kata AKBP Dedy di Cianjur, Jumat (13/9) dikutip Antara.

Sedangkan Z yang selama ini menjadi narasumber di sejumlah media, diduga sebagai penyebar informasi bohong perihal pengeboman yang dilakukan peneliti saat melakukan tugasnya.

Sehingga sejumlah warga terprovokasi perihal kabar tersebut, dan melakukan pemukulan terhadap sejumlah peneliti yang melakukan penelitian di bagian timur yang jauh dari zona induk.

"Saat ini baru enam orang yang telah menjalani pemeriksaan, kemungkinan jumlahnya bisa bertambah. Kami masih melakukan pengembangan," ucapnya.

Dia meminta masyarakat jangan cepat terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Menurutnya, penelitian terhadap Gunung Padang bukan untuk satu golongan, namun menyangkut bangsa Indonesia dan peradaban dunia karena Gunung Padang merupakan situs tertua di dunia.

Selama ini tambah dia, peneliti telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Cianjur, termasuk Polres Cianjur, terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Sementara itu, terkait aksi pemukulan dan pengeroyokan terhadap para peneliti dan juru pelihara situs tersebut, penelitian Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Cianjur, terpaksa dihentikan sementara.