Ditolak RS AW Samarinda Karena 250 Nakes Isoman, Nenek 80 tahun Wafat dalam Ambulans
Merdeka.com - Seorang nenek usia 80 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal dini hari tadi di ambulans, depan IGD RSUD AW Sjachranie Samarinda. Dia ditolak RS alasan ketiadaan oksigen dan dokter, meski sedang kritis sesak napas. Manajemen RS membantah menolak pasien itu.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Sang nenek yang tinggal di Jalan Pangeran Suryanata, diantar relawan kemanusiaan At-Taufik menuju ke RSUD AW Sjachranie karena kritis dengan kondisi sesak napas. Tujuannya untuk pemeriksaan dan penanganan awal medis.
Belakangan, pintu ruang IGD di rumah sakit rujukan terbesar di Kalimantan Timur dan di bawah pengelolaan Pemprov Kalimantan Timur itu malah tergembok dengan terpasang borgol. Sejumlah sekuriti berjaga di depan pintu IGD.
Kondisi itu mengherankan relawan tidak hanya At-Taufik, namun relawan lain ikut tiba di depan IGD. Sebab, pasien tidak kunjung tertangani medis. Petugas sekuriti akhirnya memilih membuka borgol ruang IGD. Namun kurang dari 30 menit kemudian, pasien pun diketahui akhirnya meninggal di ambulans.
"Kata perawat tidak ada oksigen, tidak ada dokter yang menangani. Pasien akhirnya meninggal di dalam ambulans kami," kata personil relawan At Taufik, Imran, Senin (26/7).
Upaya relawan kemanusiaan menyelamatkan sang nenek agar mendapat pertolongan medis gagal karena penolakan itu. Jenazahnya akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjachranie, di bagian belakang bangunan rumah sakit.
Rumah Sakit Bantah Tolak Pasien
Manajemen RSUD AW Sjachranie kendati membenarkan kejadian itu namun membantah telah menolak pasien. Kondisi saat ini, menurut manajemen sudah di luar kemampuan RSUD AW Sjachranie.
"Kemampuan kami menangani pasien sudah sampai batas maksimal. Dampak seperti ini pasti akan terjadi," kata Kepala Instalasi Humas & PKRS RSUD AW Sjachranie Samarinda dr Arysia Andhina, kepada merdeka.com melalui penjelasan tertulis.
Menurut Arysia, RSUD AW Sjachranie bukan menolak pasien. Melainkan sudah tidak mampu lagi menangani semua pasien yang datang. Keluarga pasien itu juga, lanjut Arysia, juga sudah menghubungi rumah sakit lain.
"Dan mereka tidak sanggup. Ditambah karena sampai saat ini sudah 250 lebih tenaga kesehatan kami juga sedang isolasi mandiri," ujar Arysia.
"Harapan kami memang ada penambahan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah overload pasien ini. Dan hal ini merupakan wewenang pemerintah daerah," tambah Arysia.
Namun demikian, lanjut Arysia, mengingat tenaga kesehatan juga merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sulit dicari saat ini, tentu memerlukan waktu untuk merealisasikannya.
"Sehingga pencegahan penyebaran di masyarakat dan edukasi serta sosialisasi masalah keterbatasan fasilitas kesehatan saat ini perlu juga disampaikan ke masyarakat," tutup Arysia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaTunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri
RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaUsai Bentrokan di Pelabuhan Sorong, TNI dan Polri Minta Maaf kepada Masyarakat
Akibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Dunda Limboto di Gorontalo Terbakar, Seisi Gedung Panik Berhamburan
Saat ini, tim pemadam kebakaran sudah berada di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca Selengkapnya