Ditipu, suku Kamoro Papua satroni gudang besi tua di Gresik
Merdeka.com - Perwakilan adat suku Kamoro, Jayapura, menyatroni gudang milik CV Mitra Teknik Surabaya, di Jalan Mayjen Sungkono, Gresik, Jawa Timur, Kamis (31/1). Mereka melakukan pengambilan paksa besi bekas limbah PT Freeport Indonesia yang ada di Gudang CV Mitra Teknik Surabaya.
Menurut Didik Wahyudi, yang berada di lokasi ketika dihubungi, kedatangan orang suku Kamoro di CV Mitra Teknik itu, sempat diwarnai aksi adu mulut. "Meski sempat diwarnai adu mulut, perwakilan adat suku Kamoro itu tidak berhasil mengambil paksa. Sebab, kepolisian dari Polres Gresik lebih memihak CV Mitra Teknik," terang dia.
Tak urung, aksi perang mulut antara kedua belah pihak ini, sempat menjadi perhatian para pegawai CV Mitra Teknik. Apalagi, tempat mereka (karyawan CV Mitra Teknik) didatangi orang-orang dari Papua, polisi dan TNI.
Sementara itu, seperti yang diungkap Didik, Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua (LMAP), Hertog Waisimon mengatakan, sebenarnya pada tahun 2011, PT Freeport Indonesia memberikan hibah kepada suku Kamoro untuk keperluan pangan.
Karena kekurangan pangan, hibah berupa besi tua yang digunakan untuk keperluan pangan tersebut, dijual ke pembeli besi asal Surabaya. "Uangnya, akan dibelikan bahan makanan oleh masyarakat Papua," kata Hertog.
Sayangnya, lanjut dia, sejak tahun 2011 itu, sekitar 839 kontainer yang digunakan untuk mengangkut besi tua tersebut lenyap. "Semuanya tiba-tiba tidak ada di tempat PT Freeport Indonesia, sebelum melakukan pembayaran."
Akhirnya, dilakukan pengecekan oleh masyarakat adat di Papua dan setahun kemudian, ditemukan ada 419 kontainer di Jakarta, dan 420 kontainer di Surabaya.
"Dari 420 kontainer berisi limbah berupa besi tua itu, ada 21 kontainer di gudang CV Mitra Teknik. Dan dari 21 kontainer tersebut, ternyata barangnya menyusut jadi 19 kontainer. Itu pun isi di setiap kontainernya, sudah berkurang semua," keluh Hertog.
Proses pengambilan yang dimulai tahun 2011 pun gagal terus. Marini, sebagai pemilik lahan, masih menurut Hertog, mengatakan bahwa barang tersebut adalah titipan dari warga Jerman yang membeli barang tersebut.
Sementara itu, dikonfirmasi masalah ini, Mariani selalu menolak jika harus dimintai surat-surat soal kontainer berisi besi tua yang diklaim Hertog sebagai milik PT Freeport tersebut. Bahkan, dia meminta suku Komoro yang mendatangani surat pernyataan kalau barang tersebut bukan milik orang Papua.
"Masak saya yang harus disuruh menandatangani surat keterangan, kalau barang tersebut bukan milik Papua. Padahal saya sudah bahwa surat-surat dari PT Freeport. Sesuai surat dokumen, barang tersebut dihibahkan dari PT Freeport Indonesia untuk suku di Papua," tegas Hertog lagi.
Selanjutnya, terkait gagalnya pengambilan paksa barang bekas PT Freeport Indonesia itu dari CV Mitra Teknik, pihak masyarakat Papua akan melaporkan masalah tersebut ke Polda Jawa Timur. "Sebab, saat pengambilan paksa tersebut, kepolisian dari wilayah Gresik justru terkesan memihak CV Mitra Teknik," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.
Baca SelengkapnyaIndonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kantongi 3 Juta Suara, Prabowo-Gibran Menang di Sulawesi Selatan
Prabowo-Gibran berhasil mengumpulkan 3.010.726 suara.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaNama Produk Sama dengan Nama Anaknya, Nasabah Mekaar Ini Dipuji Jokowi
Dalam kunjungannya Jokowi menemui 3.000 ibu-ibu nasabah Mekaar di GOR Dua Saudara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPotret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos
Petugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaPulang Kampung, Prabowo: Kapan Lagi Ada Putra Minahasa Masuk Istana
Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPasutri Ditemukan Tewas di Pantai Gunaksa Bali, Diduga Bunuh Diri
Pasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca Selengkapnya