Ditipu polisi Rp 170 juta, petani di Semarang malah dipenjara
Merdeka.com - Rasa ketidakadilan kembali terjadi di negeri ini. Pasangan suami istri, Slamet (43) dan Muntamah (40), malah dipenjara setelah melaporkan seorang anggota polisi, Briptu Sri Margiono.
Slamet melaporkan Margiono ke Polres Semarang dengan tuduhan menipu Rp 170 juta setelah berjanji bisa memasukkan anaknya, Nursaid Faul Akbar (19), jadi anggota polisi. Kini kasus penipuan itu sudah dalam proses di Pengadilan Negeri Semarang.
Dalam tuntutannya, jaksa menuntut Sri Margiono dengan hukuman 4 bulan penjara. Polisi itu kini ditahan di LP Ambarawa. "Vonis untuk kasus Margiono ini akan dilakukan pada Kamis (7/3) lusa," kata anak Slamet, Nursaid kepada merdeka.com, Senin (4/3).
Karena tidak terima dengan laporan itu, pihak Sri Margiono malah menuntut balik Slamet dan Muntamah dengan tuduhan mencuri ke Polsek Bergas. Seorang petani itu dilaporkan oleh istri Margiono, Desy, atas tuduhan mencuri komputer.
"Padahal, waktu itu bapak dan ibu saya ke rumah polisi itu untuk menagih uang Rp 170 juta, tapi selalu tidak dikasih dan dijanjikan besok-besok terus. Nah, waktu itu bapak saya lihat ada komputer di rumah sana, makanya langsung minjam untuk belajar saya," ujar Nursaid.
"Kabel komputer pun yang mencopoti adalah istrinya (Desy). Terus waktu itu boleh. Bahkan yang bantu ngangkat komputer ke kendaraan adalah istrinya sendiri," jelas Nursaid.
Polres Bergas menganggap kasus ini tidak layak untuk diteruskan. Namun, pada 25 Februari 2013, seorang anggota polisi meminta agar dilakukan mediasi di Kejaksaan Negeri Ambarawa, antara pelapor dan terlapor.
"Waktu itu saya menemani bapak dan ibu saya. Di kejaksaan, pegawai kejaksaan meminta bapak ibu saya menandatangani suatu berkas sambil blanko atasnya ditutupi dan tidak boleh dibacakan, setelah menandatangani itulah bapak dan ibu saya ditahan oleh seorang pegawai kejaksaan bernama Erfina," katanya.
Nursaid mengaku tidak tahu alasan mengapa pihak kejaksaan menahan kedua orangtuanya. Padahal, pihak kepolisian menganggap kasus ini tidak layak dilanjutkan. Slamet kini mendekam di LP Ambarawa, sedangkan Muntamah ditahan di LP Salatiga.
Kasus penipuan ini berawal saat Slamet diiming-imingi oleh Margiono. Seorang polisi itu mengaku bisa memasukkan anaknya menjadi anggota polisi dengan syarat mampu membayar Rp 170 juta. Slamet dan Margiono dulu adalah tetangga dan tinggal satu kampung di Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Semarang, Jawa Tengah.
Karena mengaku bisa memuluskan menjadi seorang anggota polisi, kemudian Slamet menjual sawah dan sapi miliknya demi mendapatkan uang ratusan juta tersebut. Uang itu kemudian diberikan pada tahun 2011.
"Sekitar bulan Juni sampai Juli. Waktu itu diberikan secara bertahap," ujarnya.
Ternyata, janji Margiono palsu. Nursaid pada akhirnya tetap tidak lolos menjadi anggota polisi. "Waktu itu saya sudah tes sampai tahap akhir, tapi tidak lolos. Karena itu, bapak saya menagih uangnya kembali," jelas Nursaid.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sama-sama Berdinas di Kepolisian, Pasangan Suami Istri Ini Kompak Kerja Sama saat di Rumah Sang Suami Cuci Piring
Begini keharmonisan pasutri polisi saat mengurus rumah tangga di luar kegiatan dinas. Simak selengkapnya.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung, Motif Sakit Hati Upah Belum Dibayar
Jenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaJadi Polisi Gadungan, Petani Lampung Tipu Dosen Wanita di OKU Timur
Seorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca Selengkapnya