Diterkam buaya saat memancing, warga Banyuasin ditemukan tewas mengenaskan
Merdeka.com - Dua hari hilang akibat diterkam buaya muara, jenazah Alif (18), akhirnya ditemukan warga. Tragisnya, jasad korban tak lagi utuh karena kepala dan tangan kanannya sudah hilang.
Penemuan mayat korban tersebut setelah warga curiga dengan rumput sungai bergoyang-goyang tak seperti biasanya, Selasa (10/7) siang. Warga pun memberanikan diri mengecek rumput dan kaget melihat sesosok mayat dengan posisi terlungkup.
Begitu dicek, jasad tersebut bernama Alif yang hilang dimakan buaya muara saat mancing, Minggu (8/7) lalu. Mayat korban diangkat warga dibantu alat berat milik perusahaan sekitar.
Menurut Doyok, belasan warga dibantu anggota polisi dan TNI sengaja berjaga di sekitar sungai sejak dua hari ini agar memudahkan pencarian. Hal ini juga sesuai dengan arahan pawang buaya yang sengaja didatangkan dari luar daerah.
"Alhamdulillah, Alif sudah ditemukan siang tadi walaupun sudah meninggal dunia," ungkap Doyok, Selasa (10/7).
Dia mengatakan, jasad korban sudah membusuk dan tak utuh lagi. Kepala dan tangan kanannya hilang akibat dimakan buaya.
"Yang penting jasadnya ditemukan, itu saja yang kami minta, apapun kondisinya," kata dia.
Menurut dia, di TKP sudah beberapa kali terjadi konflik antara manusia dan buaya muara. Bahkan, sejumlah warga ditemukan tewas dimakan buaya saat memancing ikan.
"Sungainya banyak ikan, orang suka memancing di sana, tapi banyak buayanya. Setahu saya sejak lima tahun ini ada lima orang yang diterkam buaya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan, korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk keperluan visum. Demi keselamatan, pihaknya meminta warga lebih waspada ketika beraktivitas di sungai itu.
"Mayat korban sudah dievakuasi. Selanjutnya kita serahkan ke keluarga," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Alif (18), diterkam buaya muara saat korban bersama rekannya memancing di areal wilayah PT KAM bok C, tepatnya di sungai perbatasan Desa Santan Sari dan Desa Pulau Muning, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumsel, Minggu (8/7) sore. Korban dan temannya mencari spot memancing secara terpisah.
Saat mencuci tangan di sungai, warga Desa Serong, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, itu diserang buaya. Lalu, buaya itu membawanya ke dalam air.
Korban meminta tolong sehingga membuat temannya dan warga berkerumun. Mereka tak bisa berbuat apa-apa karena takut serangan buaya sehingga hanya bisa menyaksikan korban berontak ketika buaya itu membawanya masuk ke air.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat percaya bahwa kucing hitam bisa membawa sial. Mengapa kepercayaan ini muncul dan masih dipercaya hingga kini?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaBahlil menekankan dirinya akan maju melalui mekanisme pemilihan yang benar.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaDari kisah Perang Badar dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dianggap kecil sebenarnya banyak namun tak terlihat.
Baca Selengkapnya"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca Selengkapnya