Ditangkap polisi, PSK Dolly ngamuk di Polrestabes Surabaya
Merdeka.com - Tri Wahyuni, salah satu pekerja sek komersial (PSK) di Dolly, Surabaya, Jawa Timur, tiba-tiba menjerit histeris di kantor Satreskoba lantai lima Gedung Reskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (23/11) sore. Perempuan 32 tahun itu mengamuk usai digelandang anggota polisi karena kasus kepemilikan 0,5 gram sabu-sabu.
Tri Wahyuni merupakan satu di antara 11 tersangka pengguna dan pengedar narkoba di Surabaya yang tertangkap razia yang digelar pihak Reskoba Polrestabes Surabaya selama seminggu.
Dalam aksi histerisnya, perempuan asal Semarang yang menghuni Wisma Adem Ayem, salah satu wisma di komplek lokalisasi Dolly itu, berteriak kencang dan memukul-mukul meja kaca yang ada di depannya.
Aksi Tri Wahyuni, mengundang banyak perhatian petugas lain, yang berada di Gedung Reskrim Polrestabes Surabaya. Beberapa petugas datang di ruangan tempat Tri Wahyuni disidik. Mereka berusaha dan ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.
Dan ternyata, seorang perempuan muda yang ditangkap karena kasus narkoba, mengamuk di ruang penyidik. Dia duduk di sofa pojok sendirian sambil menjerit histeris. Dia tidak berkata apa-apa selain menjerit. Kedua tangannya memukul-mukul ke sana-ke mari.
Mengetahui hal ini, beberapa petugas mendekati dan mencoba menenangkannya. Namun, Tri Wahyuni makin histeris. Dia menendang petugas dan mengangkat meja kaca lalu membantingnya. Bahkan, kaki salah seorang petugas terluka karena terkena pecahan kaca.
Teriakan demi teriakan yang keluar dari bibir perempuan berambut lurus sebahu itu, semakin kencang. Tubuhnya terus meronta. Bahkan saat petugas berusaha menenangkannya, tersangka pun berontak dan berusaha mengambil pecahan kaca dari meja yang dibantingnya.
Karena melihat gelagat kalau perempuan dengan rambut dicat warna orange ini, hendak melukai dirinya, dengan cekatan, petugas langsung menghentikan aksi nekat tersangka dengan menangkap dan memindahkannya ke ruangan lain untuk ditenangkan.
Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya Kompol Leonard Sinambela yang turut menenangkan tersangka mengatakan, ada kemungkinan tersangka mengalami depresi.
"Mungkin dia depresi, tak bisa menerima kenyataan. Tersangka ditangkap karena kejahatan yang dia lakukan. Nanti kalau dia sudah tenang kita akan bawa ke psikiater untuk tindakan lebih lanjut," tegas Leonard.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPolisi Sudah Periksa Sejumlah Saksi Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaKompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor
Kompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca Selengkapnya