Ditangkap, imigran Myanmar mengaku hartanya diambil petugas
Merdeka.com - Sejumlah imigran Myanmar yang tertangkap oleh Satgas People Smugling Polda Banten pada Selasa (9/4) lalu, mengaku harta miliknya diambil petugas saat diamankan di Hotel D'griya, Serang, Banten.
Din Muhamad (29), salah satu imgran mengaku harta miliknya berupa uang USD 850 dan handphone, diambil petugas tanpa alasan jelas.
"Semua diambil, handphone, dan uang," kata Din di Banten, Rabu (10/4).
Selain harta miliknya diambil, Din juga mengatakan emas salah satu rekannya dari Rohingya, Thailand juga diambil petugas.
Akibat perampasan dan penyitaan harta itu, Din tidak dapat membeli kebutuhan untuk keluarganya. Padahal dirinya bersama anak dan istri. "Beli susu tidak bisa. Saya punya anak," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Urusan (Kaur) Reskrim Polres Serang Iptu Renza Aktadivia saat dikonfirmasi membantah adanya petugas yang mengambil harta dan uang para imigran. Karena menurutnya, tidak ada kewenangan untuk melakukan penyitaan harta dan benda lain milik para imigran.
"Itu petugasnya petugas mana, polisi, imigrasi atau petugas hotel? Karena yang menangani para imigran tersebut banyak," kata Iptu Rensa Aktadivia.
Diberitakan sebelumnya, puluhan imigran asal Myanmar dan berbagai negara di Timur Tengah diamankan petugas Kepolisian dari Polda Banten dan Mabes Polri. Para imigran ditangkap saat akan menyeberang ke Australia untuk mencari suaka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaIni akan diatur dalam undang-undang yang diajukan pemerintah federal Australia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak pekerja migran yang mengalami masalah, mulai dari keberangkatan sampai saat bekerja di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaHidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnya