Disindir mahasiswi, polwan ayu tetap senyum

Merdeka.com - Aksi mahasiswa provinsi DIY yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Mahasiswa(ARM) masih memblokir Kawasan Malioboro dan menduduki Gedung Agung Yogyakarta.

Bahkan, karena barikade lapis depan ada 25 polwan perwira dan bintara sampai saat ini massa belum bisa masuk dan menduduki gedung sebagai simbol kekuatan dan pusat dari Provinsi DIY.

Sempat terjadi aksi negosiasi antara Kapolrestabes Yogyakarta Kombes Pol Mirza  Mustakim  didampingi Kasatintel Kompol Sigit Haryadi  serta  Kapolsek Polretsa Yogyakarta Kompol Edy S di depan Gedung Agung. Tapi, ketiga perwira itu tetap tidak mengizinkan mahasiswa untuk masuk apalagi menduduki di dalam gedung Agung Yogyakarta.

Akibatnya, mahasiswa kecewa dan langsung melakukan orasi berbau provokasi yang menghujat dan memojokkan polwan-polwan cantik. Mendengar hujatan, puluhan polwan ayu itu tetap menebar senyum dan tak terpancing terhadap hujatan seorang mahasiswi.

"Seperti yang kami ketahui Kapolda DIY Tjuk Basuki pernah menyatakan bahwa ibu-ibu polwan  sengaja diletakan barisan depan. Alasanya ibu-ibu ini biar menjadi penghibur.  Justru pernyataan itu merendahkan polwan sebagai penghibur," tegas Mahasiswi yang berkerudung pink ini.

Hujatan demi hujatan dikeluarkan oleh para mahasiswa dan mahasiswi. Malah juga ada pernyataan dan teriakan dilakukan oleh mahasiswa di tengah-tengah aksi. "Jangan hanya polwannya yang di depan saja. Mana polisi laki-lakinya? Jangan hanya polwanya saja yang di depan," hujat mahasiswa.

Sampai saat ini aksi blokade kawasan Malioboro masih berlangsung. Upaya mahasiswa untuk menduduki Gedung Agung Yogyakarta sampai sekarang belum bisa berhasil. Ratusan aparat kepolisian masih tetap berjaga-jaga dan 1 SSK aparat TNI bersiaga di dalam gedung Agung Yogyakarta.