Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirut PT DGI bantah bertemu Sandiaga bahas proyek di Ritz Carlton

Dirut PT DGI bantah bertemu Sandiaga bahas proyek di Ritz Carlton Dirut PT DGI. ©2017 merdeka.com/yunita amalia

Merdeka.com - Terdakwa tindak pidana korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Udayana, Dudung Purwadi membantah pernah bertemu dengan Sandiaga Uno terkait pembahasan proyek yang akan dilakukan PT Duta Graha Indah (DGI) yang kini berubah nama menjadi Konstruksi Nusa Enjineriing (KNE) Tbk.

"Dia (Muhamad Nazaruddin) merasa dan mengatakan ada dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) mengatakan saya pernah bertemu antara saya, Sandiaga Uno, Anas Urbaningrum dan Nazar di Ritz Carlton tahun 2008-2009, yang mana itu tidak pernah kejadian," ujar Dudung di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (31/7).

Bantahan itu diungkapkan setelah pembacaan surat dakwaan miliknya oleh jaksa penuntut umum KPK.

Disamping itu, Dudung menegaskan dirinya tidak pernah bertemu dengan siapapun terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Udayana, oleh karenanya dia pun mengaku heran atas penetapan tersangka oleh KPK.

"Saya tidak pernah bertemu dan tidak kenal dengan panitia di Udayana, ada PPK, rektor, konsultan, saya tidak pernah kenal makanya saya bingung kenapa dijadikan tersangka," tukasnya.

Tidak hanya disitu saja, Dudung juga merasa keberatan atas dakwaan jaksa penuntut umum KPK terhadapnya atas kasus korupsi proyek wisma atlet di Palembang. Merujuk pada putusan empat terpidana dalam kasus tersebut, Dudung berkukuh tidak terlibat secara bersama-sama dalam tindak pidana korupsi atas proyek tersebut.

"Untuk trdakwa dengan terpidana 4 orang itu pada 2014-2012 Idris (Muhammad El Idris), Rosa (Mindo Rosalina Manulang) Nazar (Muhammad Nazaruddin) dan Wafid (Wafid Muharram), ini semua terbukti bersalah tapi tidak terbukti saya bersama-sama di dalam putusan juga tidak ada masing-masing dengan terpidana ini," tegasnya.

Seperti diketahui, jaksa penuntut umum KPK mendakwa Dudung telah melakukan tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Udayana dengan Tahun Anggaran 2009-2010, dan pembangunan wisma atlet Palembang.

Dari proyek pembangunan rumah sakit, PT DGI disinyalir memperkaya korporasi sebesar Rp 6.780 miliar dari tahun anggaran 2009. Sedangan tahun anggaran 2010, PT DGI didakwa memperkaya korporasi sebesar Rp 17.998 miliar. Muhammad Nazaruddin pun mendapat keuntungan dari proyek tersebut senilai Rp 10.290 miliar. Atas perbuatan tersebut, negara dirugikan Rp 25.953 miliar.

Sementara atas perbuatan tersebut, jaksa penuntut umum KPK mendakwa Dudung dengan menggunakan Pasal 2 Ayat 1 Jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Sedangkan perkara tindak pidana korupsi proyek wisma atlet Palembang, didakwa telah menyalahgunakan wewenangnya sebagai Direktur Utama PT DGI dengan menguntungkan korporasi sebesar Rp 42.717 miliar. Akibat perbuatannya, negara dirugikan Rp 54.700.899.000

Dudung pun didakwa dengan Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Tipikor, Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Telan Biaya Rp22,2 Miliar, Heru Budi Ungkap Bagian yang Diperbaiki

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Telan Biaya Rp22,2 Miliar, Heru Budi Ungkap Bagian yang Diperbaiki

Proyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
HUT ke-79 RI Digelar di IKN, Jokowi Targetkan 2 Hotel Rampung Dibangun

HUT ke-79 RI Digelar di IKN, Jokowi Targetkan 2 Hotel Rampung Dibangun

Jokowi targetkan dua hotel rampung sebelum perayaan hari kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Presiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024

Presiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024

Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masa Kecil Sering Dipukul Ibu, Kini Jadi Konglomerat Indonesia dan Beli Hotel di China

Masa Kecil Sering Dipukul Ibu, Kini Jadi Konglomerat Indonesia dan Beli Hotel di China

Pengalaman itu tidak membuatnya trauma apalagi dendam kepada sang ibu. Sebaliknya, hal itu melatih mentalnya menjadi tangguh.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024

Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun

Rugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun

aksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.

Baca Selengkapnya
10 Bidang Tanah Milik Gubernur Malut Disita KPK, Ada Hotel yang Siap Beroperasi

10 Bidang Tanah Milik Gubernur Malut Disita KPK, Ada Hotel yang Siap Beroperasi

Penyitaan tersebut pun sehubungan dengan optimalisasi aset recovery dari hasil kejahatan korupsi Kasuba.

Baca Selengkapnya
Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?

Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Naik Penyidikan, KPK Bidik Sekjen DPR?

Indra diduga diperiksa berkaitan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.

Baca Selengkapnya