Dirusak, Tembok Keraton Kartasura Berstatus Bangunan Cagar Budaya
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menetapkan tembok benteng bekas Keraton Kartasura sebagai bangunan cagar budaya (BCB) tingkat kabupaten. Penetapan tersebut berdasarkan hasil kajian dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sukoharjo yang telah diserahkan kepada Bupati Etik Suryani, 25 Maret 2022 lalu.
Selanjutnya Bupati Etik Sukoharjo mengeluarkan keputusan resmi, yang menyebutkan bahwa benteng bekas Keraton Kartasura itu sebagai BCB tingkat kabupaten pada, 28 April 2022.
"Kalau itu statusnya sudah jelas sebagai BCB tingkat kabupaten. Sudah ditetapkan oleh ibu bupati, tanggal 28 April kemarin," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Siti Laeli, Kamis (12/5).
Menurut Laeli, bekas Keraton Kartasura sudah jadi situs cagar budaya dan dilindungi. Yakni meliputi, masjid, sumur, makam Sedah Mirah, makam Haryo Panular, Gedung Miring, tembok dalam dan luar.
"Ada sekitar 5 atau 6 obyek yang masuk dalam situs cagar budaya kabupaten ini," jelas dia.
Setelah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten, pihaknya baru akan mengusulkan ke tingkat provinsi. Namun pengajuan tersebut akan dilakukan secara bertahap,
“Kita ajukan secara bertahap, karena yang penting itu sekarang sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang (UU),” tandasnya.
"Kalau sudah ditetapkan otomatis pengawasan akan lebih intens lagi. Ini biar tidak ada kerusakan yang terjadi lagi," imbuhnya.
Ia berharap, semuanya masyarakat tidak boleh akan lupa akan sejarah. Karena adanya Keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta berawal dari Keraton Kartasura.
“Sosialisasi ke warga juga akan diintensifkan lagi, ini biar warga tahu BCB tersebut dan sama-sama ikut merawat bangunan peninggalan tersebut,” katanya.
Perusakan tembok keraton diharapkan bisa menjadi pelajaran dan diambil hikmahnya. Ini agar kedepan bisa dilakukan penanganan yang lebih baik.
“Bangunan ini sudah berusia sekitar 342 tahun dan masuk sebagai kriteria menjadi cagar budaya. Padahal dulu tanpa semen tapi mampu berdiri kokoh hingga sekarang ini,” katanya lagi.
"Warga harus punya rasa memiliki terhadap bangunan tersebut. Kita sama-sama menjaga dan merawat," pungkas dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai
Gedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung
Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Baca SelengkapnyaSudah Teken Deklarasi Damai, Tawuran di Bassura Jaktim Kembali Pecah Warga Saling Lempar Batu
Dikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lebih Dekat dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Ada Bangunan Siti Inggil yang Penuh Makna
Tak hanya berdiri sebagai sebuah bangunan lawas, lokasi ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa itu.
Baca SelengkapnyaSitus Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaMencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaJalan Arteri Palimanan Hingga Karawang Mulai Padat
Jalur arteri Karawang yang mulai dipenuhi oleh pemudik yang didominasi dengan kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaKisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca Selengkapnya