Dipertemukan Polisi dan Tokoh Adat, 2 Kelompok Warga Bentrok di Sorong Sepakat Damai
Merdeka.com - Polisi mengumpulkan tokoh adat hingga dua kelompok warga terlibat bentrok di Sorong, Papua Barat. Dua kelompok warga yang sebelumnya terlibat bentrok hingga menyebabkan 18 orang tewas itu sepakat berdamai setelah dipertemukan polisi dan tokoh adat setempat.
"Semalam sudah melaksanakan pertemuan dua kelompok kemarin, beberapa pihak atau orang-orang yang dituakan sudah dikumpulkan dan sudah ada kesepakatan damai dari kedua belah pihak," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/1).
Adam mengatakan, mediasi dilakukan di Mapolres Sorong dan disaksikan Kapolres dari intel dan beberapa pejabat utama Polda papua Barat.Adam menyebut situasi di Kota Sorong, sejauh ini sudah kondusif. Aktivitas warga seperti sekolah dan perkantoran berjalan normal. Namun sejumlah personel polisi dibantu TNI tetap bersiaga di TKP.
"Kita tetap antisipasi melaksanakan patroli besar di titik-titik tertentu tetap ada. Pengawasan penyekatan personel tetap kita lakukan," ujar dia.
Adam mengatakan, untuk penyebab kebakaran di tempat karaoke buntut kedua kelompok warga bertikai tersebut hingga kini masih diselidiki polisi. Penyelidikan dengan memeriksa puluhan saksi.
"Sudah 21-an saksi yang diambil keterangan," kata Adam.
Duduk Perkara Bentrok Warga di Sorong
Polisi menjelaskan kronologi bentrok hingga menyebabkan 18 orang tersebut. Bentrok itu akibat dua orang berselisih di sebuah tempat karaoke pada Sabtu (22/1) lalu. Masalah dua orang tersebut meluas dan menyebabkan bentrokan kelompok kebakaran di tempat hiburan malam DoubelO tersebut.Bentrokan juga memakan korban jiwa mencapai 18 orang. Satu orang tewas akibat penganiayaan. Sementara 17 lainnya tewas akibat terjebak di tempat karaoke tersebut.
"(Awal dugaan penyebab bentrokan) Kalau yang awal malam ini malah gara-gara mabuk, senggol gelas pecah dan ternyata nyambung lagi itu. Mabok juga, tapi ini kan masih info awal. Sehingga terjadi salah paham lagi di diskotek berbuntut itu tadi," kata Adam saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/1).
Dalam bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok meninggal dunia atas nama inisial KR. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa.
"Dari itu menyebabkan meningganya KR, terus lanjut ditanya ke keluarga kelompok KR, kemudian menyerang lagi tahu-tahu diskotek terbakar dan 17 orang tak besalah jadi korban," ujarnya.
Kematian KR akibat dianiaya tersebut menyulut emosi dari teman-temannya. Hingga akhirnya, bentrokan pecah menjadi antar-kelompok.
"Iya (awal kejadian Sabtu). Berlanjut lagi pada malam Selasa, mengakibatkan satu orang dari kelompok yang mulai duluan itu malah terluka, malah meninggal kena aniaya itu," tegasnya.
"Terus temennya nyerang lagi, itu kejadian jam 11 malam, makanya diskotek masih buka, kan banyak pertanyaan itu kok masih buka diskotek sampai jam 03.00 Wit, enggak. Kejadian jam 11 malam sampai jam 03.00 Wit, tapi kejadian awal jam 11 malam makanya diskotek kondisi masih buka, bukan diskotek sih tempat karaoke," kata dia.
Identitas Korban Tewas
Mabes Polri menyatakan korban jiwa yang meninggal terkait bentrokan antara dua kelompok yang terjadi di Sorong, Papua Barat, pada Selasa (25/1) dini hari. Semula 19 orang, tapi hanya 18 orang yang meninggal dunia.
"Update terakhir (18 orang meninggal dunia)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (25/1).
Dedi menyebut, dari belasan orang yang tewas tersebut. Satu diantaranya meninggal dalam bentrokan yang terjadi pada saat itu.
"17 yang terbakar dan 1 meninggal akibat penganiayaan," ujarnya.
Berikut 18 orang yang meninggal akibat bentrokan:
1. Mimi, perempuan/Dancer2. Afifa, perempan/Dancer3. Rista, perempuan/Dancer4. Ami, perempuan /Vokalis5. Meilan, perempuan/Vokalis6. Kris, laki-laki/Vokalis7. Dezra, laki-laki/Gitaris8. Yanra, laki-laki/Bass9. Soni, laki-laki/Drummer10. Kleo Indah, perempuan/DJ11. Klara, perempuan/LC12. Fikram, laki-laki/Bartender13. Ica, perempuan/Waitress14. Nanin, perempuan/Dancer15. Edith Tri Putra, laki-laki/Suplayer Minuman16. Ferman Syahputra/Suplayer17. Ridwan Dodoh/Suplayer18. KR/mahasiswa
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaTiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi
Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Pastikan Kondisi Pelabuhan Sorong Kondusif Pascabentrok Anggota Brimob dengan TNI AL
Polda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaAksi Heroik Perwira Polisi di Rokan Hulu Evakuasi Nenek Sahar Berusia Hampir Seabad dari Banjir
Dari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaSosok Taruna Akpol ini Bukan dari Keluarga Sembarangan, Keturunan Raja & Pamannya Jenderal Bintang 3 Polri
Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) ini ternyata punya keluarga bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggota Berkumis Bertemu Jenderal Polisi Bintang Dua, Akhirnya Terungkap Cerita 15 Tahun Lalu
Berikut momen anggota berkumis bertemu Jenderal Polisi Bintang Dua.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Bentrok dengan Brimob di Pelabuhan Sorong
Bentrokan terjadi antara anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob Polri, di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (14/4) pagi.
Baca Selengkapnya