Diminta JK Transparan soal Dana Kemah, Polri Sebut Kasusnya Belum Komprehensif
Merdeka.com - Penyelidikan kasus dugaan korupsi dana Kemah Pemuda Islam yang menyeret nama Dahnil Anzar Simanjuntak mengundang perhatian Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pria yang akrab disapa JK itu meminta polisi transparan dalam penanganan kasus tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, kasus tersebut ditangani penuh oleh penyidik Polda Metro Jaya. Dia yakin Polda Metro Jaya akan menjelaskan ke publik secara transparan setelah penanganan kasus tersebut lengkap.
"Polda tidak akan menyampaikan ke publik sebelum kasusnya itu betul-betul komprehensif," ujar Dedi, Kamis (29/11).
Dedi menuturkan, kasus dugaan korupsi dana kemah cukup ditangani penyidik Polda Metro Jaya tanpa campur tangan Bareskrim Polri. Dia yakin penyidik menangani kasus tersebut secara profesional dan akan menyampaikan ke publik secara transparan.
"Itu murni Polda. Kecuali melibatkan beberapa locus, nah Mabes yang mengambil alih, melaksanakan koordinasi," tuturnya.
Jenderal bintang satu itu meminta semua pihak bersabar dan tak berspekulasi macam-macam terkait penanganan kasus tersebut. Polisi saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk membuat terang kasus tersebut.
"Tunggu dulu, kita sabar, dalam proses penyidikan kita menerapkan azas praduga tak bersalah," kata Dedi.
Sebelumnya, Wapres JK meminta juru bicara capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dan pihak-pihak yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi dana kemah mengikuti proses hukum. Namun dia juga meminta polisi transparan dalam menangani kasus tersebut.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menduga ada perbuatan melawan hukum pada kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta pada Desember 2017. Polisi mencium aroma korupsi pada kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Ketua Kegiatan dari GP Ansor Safaruddin, dan Abdul Latif dari Kemenpora.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca SelengkapnyaJK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir
Jusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaAlasan JK Baru Terbuka Dukung Anies-Cak Imin: Dulu Saya Netral Untuk Menjaga Kalau Ada Masalah
Menurut Jusuf Kalla, sosok Anies adalah seorang yang baik
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaUngkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca Selengkapnya