Dilecehkan redaktur, wartawati magang Radar Lawu lapor polisi
Merdeka.com - DW (23), seorang wartawan magang di surat kabar Radar Lawu (Grup Jawa Pos) berkantor di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengaku menjadi korban pelecehan seksual secara lisan dan tindakan oleh redakturnya, DP. Hari ini, Jumat (11/3), DW melaporkan tindakan DP ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Ngawi, Jawa Timur.
"Atas pengaduan tersebut, hari ini, Jumat 11 Maret 2016, Divisi Advokasi AJI Kediri mendampingi korban melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Ngawi," kata Divisi Advokasi AJI Kediri, Agus Fauzul, kepada merdeka.com.
Ditambahkan Agus, buat mengawal penuntasan kasus itu hingga pengadilan, AJI Kediri akan tetap mendampingi DW.
Pada Kamis (10/3), sekitar pukul 20.00 WIB, DW mengadu ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri. Dia mengaku selama dua bulan bekerja di Radar Lawu (Jawa Pos Group), kerap menerima perlakuan asusila di kontrakan DI. Apalagi, perbuatan itu dilakukan atasannya saat jam kerja dan di hadapan sejumlah rekan korban di ruangan sama.
Meski DW selalu melawan atas perlakuan itu dengan melempar benda kepada atasannya, tetapi tak mampu menghentikan perbuatan cabul. Rekan-rekan korban menyaksikan peristiwa itu memilih diam dan melanjutkan aktivitasnya, karena diduga segan dengan pelaku.
Upaya DW mencari perlindungan dengan melapor kepada Pemimpin Redaksi Radar Lawu malah tak mendapat respon positif. Akhirnya, DW dengan didampingi anggota AJI Kediri, Herpin Pranoto (jurnalis JTV wilayah Madiun), mengadukan perbuatan itu kepada Ombudsman Jawa Pos di Surabaya. DW juga meminta pendampingan kepada AJI Kediri demi mendapat keadilan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Dua Klaim Kriminalitas di Jakarta Turun Jelang Pencoblosan: Mereka Mau Nyoblos Dulu Kali
Seperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tinjau Arus Lalin Jakarta-Merak Jelang Operasi Ketupat 2024, Ini Hasilnya
Operasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaGelar Ops Keselamatan Jaya, Polisi Tindak 6.774 Pelanggaran Paling Banyak Pengendara Bandel Lawan Arah
Operasi Keselamatan 2024 mulai dari tanggal 4 sampai 17 Maret mendatang
Baca SelengkapnyaKenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'
Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaPemudik Diminta Tak Bawa Kendaraan Melebihi Kecepatan Maksimal, Ada Patroli Panduan Siap Mengawasi
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.
Baca Selengkapnya