Dihukum, selangkangan ABG disabet ibu pakai sabuk hingga cacat
Merdeka.com - Gara-gara berkelahi saat akan mandi, dua saudara kandung dihukum orangtuanya dengan menggunakan ikat pinggang. Ternyata, hukuman tersebut berbuntut panjang, sebab pukulannya mengenai kemaluan sang anak hingga mengalami cacat.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga ini diungkap ER, kakak korban FFT (11), saat bersaksi di Pengadilan Negeri Pontianak. Dia menceritakan ihwal pemukulan melukai adik kandungnya itu.
"Saat kejadian pemukulan 3 Februari 2012, pada saat pulang sekolah, saya dan adik disuruh mandi oleh ibu, karena kami berdua berkelahi, lantas ibu memukul tangan dan kaki saya," kata Er, seperti dilansir Antara, Rabu (17/12).
Er menjelaskan dia mengalami luka lebam di bagian tangan dan kaki akibat dipukul ibunya menggunakan ikat pinggang. "Saat ibu memukul adik (korban), saya tak melihat meskipun posisi saya bersebelahan," ungkapnya.
Sementara, korban FFT menyatakan sewaktu dipukul pertama kali, ia sudah memberitahukan kepada ibunya itu, kemaluannya telah mengalami luka berat, tetapi ibunya tidak menggubris dan malah melanjutkan memukulinya.
"Saya dan saudara saya sering dipukul mama, tetapi ini yang paling parah. Saya minta mama dihukum seberat-beratnya, karena sudah membuat saya cacat," ujarnya.
Setelah mendengarkan keterangan saksi majelis hakim PN Pontianak yang dipimpin oleh Lisoni, dan anggota Saifudin menyatakan sidang lanjutan akan digelar, Rabu (7/1) pukul 9.00 WIB dengan agenda mendengar keterangan saksi dari nenek korban KDRT.
Sebelumnya, ayah kandung korban Ali Sabudin yang bertindak sebagai saksi dalam keterangannya di PN Pontianak membenarkan terdakwa Lily Susanti telah melakukan kekerasan terhadap anaknya FFT (11) dan Er (abang korban) dengan memukulkan ikat pinggang ke tubuh anak-anaknya.
"Kejadiannya tanggal 3 Februari 2012, pada saat pulang sekolah, kedua anak saya disuruh mandi oleh ibunya. Entah kenapa FFT dan Er dipukul menggunakan ikat pinggang, malah akibat pemukulan itu FFT sampai pingsan, saat itu saya sedang berbaring (tidur-tiduran) di kamar, mendengar itu saya bergegas mendatangi anak saya ternyata pukulan itu terkena kemaluan, dampaknya anak saya (FFT) sering sakit perut. Yang paling fatal lagi, kemaluan anak saya kini menjadi cacat." ungkapnya.
Sementara itu, Penasihat Hukum korban KDRT tersebut, Bambang Sridadi tetap mendesak majelis hakim PN Pontianak menahan terdakwa atau pelaku KDRT Lily Susanti, karena pelaku sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian. Dia juga mempertanyakan pasal yang dimunculkan JPU, saat ini hanya pasal KDRT, UU No. 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT). Sementara pasal tentang perlindungan anak menurut UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak dihilangkan.
"Ada apa dengan JPU sehingga dihilangkannya pasal tentang perlindungan anak tersebut," katanya setengah bertanya.
Dia berharap majelis hakim memvonis terdakwa dengan UU Perlindungan Anak. "Karena UU Perlindungan Anak ancaman hukumannya tiga tahun penjara, sementara UU KDRT tidak ada batas minimal ancaman hukumnya," kata Bambang.
Sementara dalam keterangannya, terdakwa membantah keterangan yang dilontarkan suami dan anaknya. "Saya memang memukul anak saya, tetapi bukan menggunakan ikat pinggang dan tidak memukul bagian yang sensitif. Saya seorang ibu, yang telah mengandung, melahirkan dan menyusui anak-anak saya, sehingga tidak mungkin memukul di bagian yang berbahaya," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala Anak Cacingan yang Perlu Diperhatikan, Ketahui Cara Mengatasinya
Gangguan cacingan pada anak perlu dideteksi secepat mungkin.
Baca SelengkapnyaPenyebab Bayi Cacat Lahir dan Cara Mencegahnya, Ibu Wajib Tahu
Ada beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.
Baca Selengkapnya8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Tiba-Tiba Tidak Mau Ngedot, Orang Tua Wajib Tahu
Bayi yang menolak dot mungkin akan membuat orang tua penasaran apa yang menyebabkan si kecil enggan beralih ke dot.
Baca SelengkapnyaGejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca Selengkapnya7 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Gigi Anak
Sejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaAdik Kandung Korban Pembunuhan Ibu di Bekasi Diserahkan Ke Ayahnya
Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaWajib Tahu! Ini Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh
Di tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.
Baca Selengkapnya