Diguyur hujan deras ratusan rumah di Kendal terendam banjir
Merdeka.com - Ratusan rumah di Kecamatan Kota Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (14/3) kembali terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Jumat malam. Luapan dari Sungai Kendal mulai menggenangi rumah warga, Sabtu pagi hingga siang hari ini dan terus bertambah tinggi.
Banjir juga menggenangi jalur Pantura Barat Kendal. Meski sudah kerap dilanda banjir namun belum ada tindakan dari pemerintah setempat untuk mencegah dan mengurangi debit air yang menggenang di sepanjang Sungai Kendal.
Banjir kali ini merupakan kedua dalam bulan Maret, dan aktivitas warga di sepanjang aliran Sungai Kendal menjadi terganggu. Air meluap dan menggenangi ratusan rumah, Sabtu pagi setelah hujan deras mengguyur Kendal sejak Jumat.
Meski sudah kerap dilanda banjir dan bisa dipastikan jika hujan deras mengguyur Sungai Kendal meluap, namun Pemerintah Kabupaten Kendal belum ada upaya untuk menangani banjir ini.
Ketinggian air yang masuk ke perkampungan warga mencapai 50 sentimeter, warga terpaksa menggunakan mesin pompa untuk mengurangi ketinggian air namun usaha ini sia-sia karena hingga Sabtu siang ketinggian air terus bertambah.
Menurut warga Abdul Roghim, belum ada tindakan dari pemerintah setempat untuk mengurangi dan mencegah banjir yang seakan sudah menjadi hal yang biasa jika hujan deras.
"Warga berharap pemerintah bisa menormalisasi sungai Kendal sehingga jika hujan deras mampu menampung air dan tidak meluap ke pemukiman warga," ujar Abdul Roghim warga Kelurahan Pegulon, Kabupaten Kendal.
Warga pun sudah terbiasa dengan banjir ini dan memilih bertahan. Meski bertahan di rumah warga tetap khawatir jika hujan kembali mengguyur wilayah Kendal. Banjir akibat luapan sungai Kendal ini juga menggenangi jalur Pantura Kendal. Kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati menghindari genangan air yang cukup tinggi.
Setidaknya dua kecamatan di kabupaten Kendal terendam banjir, akibat luapan Sungai Kendal dan Sungai Blorong. Sembilan kelurahan terendam akibat luapan Sungai Kendal dan dua desa di Kecamatan Brangsong terendam akibat luapan Sungai Blorong.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Paul R Simamora mengakui, hujan deras yang membuat debit air di wilayah Bendungan Trompo bertambah terpaksa harus dibuang ke Sungai Kendal. Meski risiko ratusan rumah tergenang namun langkah ini menurutnya adalah yang terburuk namun terbaik.
"Penjaga pintu di Bendungan Trompo tidak berani membuang air ke pintu kanan atau kiri karena akan berbenturan dengan petani mengingat banyak sawah yang dialiri saluran tersebut. Jadi air dibuang ke sungai Kendal sudah menjadi alternatif terburuk namun yang paling baik," jelasnya.
Diakui Paul, sungai Kendal tidak mampu menampung debit air apalagi di muara sungai terhambat adanya kapal milik nelayan yang bersandar. Kapal milik nelayan mengganggu air mengalir ke laut sehingga meluap di tengah kota.
"Rencananya Pemkab akan mengajukan anggaran normalisasi pada 2016 karena tidak bisa masuk di APBD 2015 maupun di perubahan," terangnya.
Sedangkan untuk tanggul di Sungai Blorong diakui sudah ada yang jebol dan baru sebatas ditanggul menggunakan trucuk bamboo.
"Yang di Sungai Bodri kembali jebol karena tanggul sementara dari trucuk tergerus derasnya aliran sungai," pungkas Paul.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDidampingi Bupati, Jusuf Kalla Serahkan Bantuan ke Korban Banjir Demak
JK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca SelengkapnyaMenengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaHujan Disertai Angin dan Petir, Depok Dilanda Banjir hingga Pohon Tumbang
Hujan deras yang melanda Kota Depok menyebabkan banjir di sejumlah titik
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaKekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ngeri! Ini Penampakan Luapan Kali Mampang sampai Banjiri Kawasan Kemang Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca Selengkapnya