Digeruduk kader, ketua DPD PDIP Jatim menghilang
Merdeka.com - Hingga aksi kader-kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-Jawa Timur berakhir, Ketua DPD PDIP Jawa Timur Sirmaji tak juga muncul. Massa yang makin kesal akhirnya melakukan aksi corat-coret di halaman kantor DPD PDIP Jawa Timur di Jalan Kendang Sari, Surabaya.
Aksi yang dilakukan kader PDIP Jawa Timur ini, karena mereka kecewa dengan sepak terjang Sirmaji, selaku Ketua DPD PDIP Jawa Timur. Bersama dengan Ketua Ketua Bapilu DPD PDIP Jawa Timur Suhandoyo, Sirmaji dinilai telah menjual kehormatan partai.
"Mereka menggunakan partai untuk jualan, untuk memperkaya diri sendiri. Dalam pemilihan wali kota dan bupati, mereka (Sirmaji dan Suhandoyo) tidak transparan. Karena mereka hanya berdagang menggatasnamakan partai. Buktinya di Pilbup Tulungagung, kader PDIP kalah oleh Syahri yang notabenenya kader PDIP yang dipecat. Kasus ini sangat mempermalukan partai," ujar koordinator Pro Meg Jawa Timur, Zulfie Azwan di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Kamis (7/2).
Massa aksi yang sejak pukul 11.00 WIB menduduki kantor partai, sempat beberapa kali terlibat ketegangan, bahkan sempat adu pukul, baik dengan Satgas PDIP maupun dengan pihak kepolisian. Situasi terus memanas. Sebab, Sirmaji dan Suhandoyo tak berada di lokasi dan muncul untuk mempertanggungjawabkan posisinya sebagai ketua yang dianggap telah mencederai kehormatan partai.
Amuk massa ini, makin beringas ketika mereka terlibat adu dorong yang mengakibatkan kaca sisi kanan pintu masuk pecah. Mereka pun bersitegang dengan aparat kepolisian.
"Mereka itu kan kader partai. Ibaratnya ya anak-anak sendiri. Mereka menganggap di sini (kantor DPD PDIP Jatim) ya seperti rumahnya sendiri. Jadi kalau mereka merusak kantor, ya menganggap merusak rumahnya sendiri, yang pastinya nanti akan diperbaiki sendiri," kata Bambang Dwi Hartono, mewakili DPD PDIP Jawa Timur.
Bambang juga berharap, kasus ini bisa segera dikomunikasikan dengan baik, dan berharap Sirmaji segera mempertanggungjawabkan jabatannya.
Sementara itu, massa aksi yang makin kesal dengan ulah Sirmaji, menggelar aksi tanda tangan di atas kain putih sepanjang tujuh meter, yang menyatakan mendukung Sirmaji untuk mundur dari jabatannya saat ini.
Tak hanya itu saja, mereka juga melakukan aksi corat coret halaman kantor. Coretan-coretan itu bertuliskan kata-kata yang menyatakan "Sirmaji Buron," karena telah menghilang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menyebut kepala daerah PDIP ditekan Kapolda Jatim agar tak fokus mendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta penegak hukum menyelidiki kasus dugaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan sendiri di Kalideres.
Baca SelengkapnyaDwi menjelaskan selama proses pengusutan kasus ini juga telah dilakukan tahapan pengawasan.
Baca SelengkapnyaUsulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang disuarakan di DPR
Baca SelengkapnyaJubir AMIN Indra Charismiadji ditangkap karena diduga terlibat kasus penggelapan pajak
Baca SelengkapnyaTetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca Selengkapnyaapakah berpeluang untuk dibahas saat periode selanjutnya, Dasco tak menjawab secara rinci.
Baca Selengkapnya