Diduga Tercemar, Air Sungai Citrarum Mengeluarkan Bau Menyengat & Banyak Ikan Mati
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, aliran sungai Citarum di Karawang mengeluarkan bau tak sedap serta berubah warna menjadi hitam pekat. Warga sepanjang bantaran sungai Citarum mengeluhkan bau busuk hingga banyak ikan mati.
Warga Anjun, Imas (35) mengatakan, air sungai Citarum tersebut mengeluarkan bau busuk dan warna air hitam pekat. Dia mengungkapkan, bau menyengat menyebabkan tidak sehat saat bernapas.
"Bau busuk menyengat, apalagi pada sore hari sangat terasa," katanya, Senin (3/8).
Selain bau, banyak ikan yang mati sehingga menambah bau busuk. Imas menduga ada perusahaan yang buang limbah saat debit air menurun di musim kemarau.
"Kalau musim kemarau airnya menjadi bau busuk dan menghitam. Itu dikarenakan limbah pabrik yang dibuang langsung ke aliran sungai," kata Anjun, warga Kecamatan Karawang Barat.
Pantauan dari atas jembatan intercange Karawang Barat, debit air di Sungai Citarum yang melintasi wilayah Karawang Timur hingga Karawang Barat pada musim kemarau menyusut dan berubah menjadi hitam. Selain itu air juga berbuih, berminyak dan dipenuhi sampah. Bau busuk tercium saat melintas di atas Jembatan Citarum.
Aktivis lingkungan hidup, Erik Ramdani menegaskan, aliran Sungai Citarum bau menyengat diduga akibat adanya pembuangan limbah sehingga membuat tercemar dan berubah warna.
"Ini sudah terjadi sejak lama, setiap musim kemarau suka seperti ini," ujarnya.
Karena aliran Sungai Citarum berubah warna dan menyusut, airnya pun tidak dapat digunakan untuk mengairi pertanian. Air Sungai Citarum sebetulnya masih digunakan warga untuk mandi atau cuci pakaian .
"Jangankan digunakan warga, buat pertanahan juga enggak bisa kalau kondisi airnya seperti ini," terangnya.
Erik berharap dinas terkait, dalam hal ini DLHK Karawang untuk segera turun tangan dengan keluhan warga tersebut. Karena tidak tertutup kemungkinan ada perusahaan yang membuang limbah.
"DLHK harus segera turun tangan dan apabila ditengarai ada kejahatan lingkungan perusahaan membuang limbah segera laporkan ke pihak berwenang," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaWaspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaDesa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaBak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaSerunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca Selengkapnya623 Warga Terjebak Banjir Semarang Sudah Diungsikan
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca Selengkapnya