Diduga penyebab ledakan, 54 ribu karet tabung elpiji tak SNI disita
Merdeka.com - 54 ribu karet perapat tabung gas elpiji yang tidak berstandar nasional (SNI) disita Polda Sumsel. Diduga karet itu menjadi penyebab utama terjadinya ledakan dan kebakaran.
Karet tabung atau rubber seal itu diamankan dari dua vendor Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Jalan Palembang-Indralaya, KM 17, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan SPPBE di Plaju Palembang. Delapan orang karyawan menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan, penyitaan itu berawal dari penyelidikan mendalam terkait banyaknya ledakan dan kebakaran yang diduga diakibatkan tabung elpiji. Motif yang dilakukan bervariasi.
SPPBE di KM 17 beralasan kehabisan stok sehingga memasang karet tidak berani SNI. Sementara modus yang dilakukan digunakan SPPBE Plaju Palembang dengan mengurangi anggaran karena karet gas ber-SNI sebesar Rp 125 per karet, sedangkan karet tak ber SNI lebih murah yakni Rp 65 per karet.
"Ada 54 ribu karet tabung yang disita dari dua perusahaan. Karet tabung itu tidak SNI," ungkap Agung, Senin (31/7).
Menurut Agung, belum dipastikan bahayanya menggunakan karet gas tidak ber-SNI karena masih dilakukan uji laboratorium. Namun di dalam Undang-undang mengatur bahwa yang digunakan harus ber-SNI.
"Yang dipasarkan saat ini kebanyakan tanpa SNI karena memang harganya lebih murah. Khawatir tidak kuat dan bocor, akhirnya meledak," kata dia.
Dalam kasus ini, delapan karyawan dijadikan saksi dan bisa bertambah lagi sesuai penyelidikan. Jika terbukti bersalah bisa ada ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan Pasal 62 Jo Pasal 8 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
"Kita tunggu hasil laboratorium dan keterangan saksi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng
Beberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia
Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dijanjikan 5.000 Suara, Caleg di Palembang Tertipu Puluhan Juta Rupiah
Caleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Impor Emas Rp189 T Belum Dituntaskan Satgas TPPU, Eks Penyidik KPK: Heboh di Awal, Mandek di Akhir
Menurutnya, dalam pengungkapan TPPU bukan sekedar perbuatan, tapi bagaimana mampu membongkar aliran.
Baca SelengkapnyaPKB Tancap Gas, Mulai Jaring Calon Kepala Daerah di Sulsel untuk Pilkada 2024
PKB membentuk tim petunjuk teknis penjaringan calon kepala daerah di Sulsel.
Baca SelengkapnyaASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang
Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSatgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Dua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca Selengkapnya