Diduga Depresi, Pria Acungkan Pisau di Kantor Polisi
Merdeka.com - Seorang pria nekat membawa pisau masuk ke Mapolres Lumajang, Jawa Timur. Tidak hanya itu, pria yang diduga mengidap gangguan jiwa itu disebut juga sempat mengacungkan pisau dan menantang sejumlah polisi yang tengah berdinas di markas polisi.
Kejadian ini pun terekam dalam sebuah video amatir yang beredar di berbagai media sosial (Medsos). Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik, tampak seorang pria tengah dikepung oleh sejumlah polisi berpakaian dinas.
Dalam pengepungan tersebut, tak terdengar jelas bentuk percakapan yang terjadi antara pelaku dan sejumlah polisi tersebut. Namun, setelah salah satu polisi itu berhasil mendekati pelaku, sejumlah anggota lainnya tampak turut memegangi pelaku.
Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengatakan, aksi pria tersebut dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu petugas tengah apel pagi. Lalu, pria tersebut masuk ke halaman polres dan berteriak-teriak sambil mengacungkan pisau.
"Setelah personel polri apel pagi, yang bersangkutan jalan kaki masuk ke lapangan polres langsung berteriak-teriak sambil mengacungkan pisau dapur namun tidak menyerang petugas," katanya, Kamis (13/1).
Setelah ditangkap, diketahui jika pelaku berinisial R (27), merupakan warga Dusun Karangsungkup, Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Lumajang. Dalam peristiwa ini, polisi juga mendapati keterangan jika pelaku tengah menderita depresi berat.
"Yang bersangkutan mempunyai riwayat depresi sejak kecil, pernah dirawat di Rs di Probolinggo dan sampai sekarang masih rutin minum obat yang diberikan oleh puskesmas. Pelaku akan dibawa ke RS Haryoto untuk penanganan awal dan dibuatkan rujukan ke RS Jiwa di Malang atau Surabaya, biaya ditanggung Pemkab Lumajang," katanya.
Sementara itu, Drajad Ali Fathoni, Kepala Desa Cukir Kidul yang turut dihadirkan dalam konferensi pers tersebut memohon maaf atas ulah wargnya yang dianggap meresahkan.
"Memang sejak kecil ada gejala-gejala seperti sakit jiwa, " ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, pria tersebut memang tidak nyambung saat ditanya polisi. Akhirnya, anggota melakukan penyelidikan dan diketahui jika R mengidap depresi.
Tak hanya itu, R memang rutin meminum obat untuk mengobati depresinya. Namun saat melakukan aksinya, R sedang kehabisan obat. Hal inilah yang diduga memicu R menjadi tidak terkendali.
"Pada saat kejadian yang bersangkutan memang kehabisan obat. Sekarang ini situasi sudah aman dan terkendali. Ditanya juga nggak nyambung, kemudian dilakukan lidik. Ternyata diketahui jika dia mengidap depresi," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaKejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaAda beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca Selengkapnya