Diduga depresi, korban pencabulan satpam di Bandung gantung diri

Merdeka.com - Korban pencabulan yang dilakukan satpam Jumadi (64), LB (16) warga Cimenyan, Bandung gantung diri. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi.

"Korban dinyatakan meninggal dunia akibat gantung diri kemungkinan diakibatkan stres dan depresi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (29/3).

Kasus pencabulan ini dilaporkan orang tua korban, Tumini tanggal 14 Maret. Modus yang digunakan pelaku dengan cara mengiming-imingi bakal memberikan uang kepada korban Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Di hari pelaporan, polisi lantas membekuk pelaku dan membawanya ke Polsek Panyileukan, selanjutnya diserahkan di Polrestabes Bandung. Sehari berselang, tersangka ditahan di Satreskrim Polrestabes bandung.

Jumat (24/3), Tumini menelepon penyidik bahwa ada seorang wartawan mendatangi sekolah berniat mewawancarai korban. Kemudian penyidik menyarankan dan meminta kepada wartawan yang belum diketahui identitasnya tersebut datang ke Polrestabes untuk mencari informasi.

"Karena korbannya di bawah umur dan harus dirahasiakan, selanjutnya pada hari senin 27 maret 2017 pihak pelapor menelepon penyidik dan memberitahukan bahwa ada wartawan datang ke rumahnya dengan maksud ingin mewawancarai korban, namun korban menolak dan penyidik menyarankan untuk memberikan teleponnya ke wartawan tersebut, namun wartawan menolaknya," tutur Yusri.

Hari Rabu (28/3) sekitar pukul 12.00 WIB korban ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri.