Merdeka.com - Sejumlah elemen massa dari petani, buruh, hinga nelayan yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) menggelar demo di Depan Gedung MPR/DPR RI, Selasa (27/9). Demo ini sebagai rangkaian memperingati hari Tani.

Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Nining Elitos menyampaikan buruh, petani, dan nelayan telah menyampaikan langsung tuntutan mereka kepada dewan yang diwakili, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.

"Kami menyampaikan problem agraria pertama kita mendesak agar menjalankan reforma agraria sejati yang kedua cabut Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja. Ketiga adalah batalkan kenaikan BBM," kata Nining kepada wartawan usai pertemuan, Selasa (27/9).

Dari hasil pertemuan dengan Jazilul, kata Nining, Fraksi PKB akan ikut menyuarakan aspirasi pendemo. Namun keputusan akhir kerja legislatif ditentukan secara kolektif kolegial.

"Nah, tadi ditemui Wakil MPR Jazilul dari PKB mereka menyampaikan. Mereka punya keseriusan, keberanian. Tapi, enggak punya kekuataan karena problemnya adalah kekuasaan yang mayoritas hari ini adalah pemenang pemilu," ucapnya.

Nining menuturkan MPR berupaya menawarkan solusi dengan rencana dibentuknya dewan pengawas reforma agraria yang secara teknis bakal mengawal proses perbaikan sektor agraria.

"Selanjutnya adalah mereka mendorong agar ada model kek dewan, pengawas reforma agraria lah kaya gitu. Dan itu kita mendorong bagaimana berbagai macam regulasi kebijakan gitu ya yang selama ini tidak melibatkan partisipatif, aktif dari berbagai macam stakeholder," papar Nining.

Secara keseluruhan, Nining menilai hasil demo hari ini masih belum memuaskan. Sebab, masih banyak persoalan yang dialami masyarakat terkait agraria, UU Cipta Kerja, hingga kenaikan BBM yang menyengsarakan rakyat.

"Ini sebagai peringatan kekuasan hari ini, artinya belum ada hak yang menggembirakan lah. Tapi ini artinya kita menyampaikan apa yang menjadi persoalan rakyat Indonesia," tukas Nining.

Demo ini berlangsung damai. Tidak ada kericuhan yang terjadi sepanjang demo berlangsung. Massa membubarkan diri sekitar pukul 17.20 Wib. Aksi hanya diwarnai saling bergantian menyampaikan aspirasi melalui mobil komando.