Merdeka.com - Setelah sempat ditahan di Mapolrestabes Surabaya sejak kerusuhan pada 20 November lalu di kantor gubernur Jawa Timur, dua buruh yang dituding sebagai provokator, yakni Pujianto dan Doni Ariyanto, akhirnya dibebaskan oleh polisi hari ini.

"Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto minta kita tidak demo di Polrestabes. Beliau menyerah. Kuasa hukum kita sudah di sana sedang mengurus surat-surat penangguhan," kata Sekjen Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jawa Timur, Jamaluddin, di lokasi, Jumat (29/11).

Pihaknya menyatakan, keduanya bebas setelah diberi penangguhan oleh polisi. Dia menuntut polisi membebaskan keduanya tanpa syarat, karena tuduhan polisi kepada keduanya tidak beralasan.

"Kita akan tetap mendesak SP3. Pokoknya kita akan terus mengawal proses hukum dua kawan kita itu, karena ini berlebihan dan tidak adil," lanjut dia.

Setelah keluar dari kantor polisi, keduanya langsung kembali bergabung dalam demonstrasi di depan kantor gubernur Jawa Timur. Dalam demonstrasi itu, massa kembali menuntut Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) merevisi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) menjadi Rp 1.895.250 dan UMSK antara Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta.

Keduanya ditangkap polisi saat demonstrasi menuntut kenaikan UMK di depan kantor gubernur Jawa Timur beberapa waktu lalu ricuh. Saat itu, massa buruh marah karena Pakde Karwo tidak menemui mereka.

Massa kemudian merusak fasilitas umum yang berujung bentrok dengan personel polisi yang berjaga. Keduanya yang menjadi koordinator aksi kemudian ditahan polisi.