Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Tengah Pandemi Covid-19, Buruh Pilih Kampanye Lewat Media Sosial

Di Tengah Pandemi Covid-19, Buruh Pilih Kampanye Lewat Media Sosial Aksi teatrikal demo buruh. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Masa pandemi membuat sebagian aktivitas terpaksa dihentikan. Kegiatan berkerumun dan mengumpulkan massa di tempat umum juga dilarang.

Termasuk demo buruh yang setiap tanggal 1 Mei diperingati. Kelompok buruh dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPI) memilih untuk meramaikan media sosial untuk memperingati hari buruh.

Sekretaris Jenderal ASPI Indonesia, Sabda Pranawa Djati mengatakan pihaknya menggerakkan massa untuk menaikkan tuntutan di media sosial, baik itu melalui paltform Twitter, Facebook maupun Instagram.

"Hari ini dari ASPI kebetulan tidak turun (aksi). Iya kita lewat media sosial, mulai pukul 04.00 tadi subuh kemudian jam 10.00," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (1/5).

Sabda mengatakan, ada beberapa isu yang diusung oleh ASPI dalam momentum hari buruh saat ini. Misalnya mengenai penolakan terhadap RUU Cipta Kerja yang kendati di masa pandemi masih ngotot dibahas oleh DPR RI.

"Ada beberapa isu, tolak RUU Cipta Kerja, kemudian cegah PHK, kemudian batalkan Kartu Prakerja, kemudian selamatkan uang rakyat, yang terakhir liburkan buruh dan berikan upah secara penuh," ucapnya.

Sabda menjelaskan, selama ini masih ada buruh di sektor industri yang dikecualikan untuk beroperasi masih bekerja. Padahal mestinya di luar delapan sektor industri tidak boleh beroperasi karena pemberlakuan PSBB di beberapa wilayah.

"Alasan perusahaan karena masih mau mengejar produksinya ya. Kemudian adanya surat dari Menteri Perindustrian itu loh yang mengizinkan industri untuk beroperasi," katanya.

Menurut dia itu menjadi rancu karena di satu sisi Pemerintah Daerah tengah menetapkan PSBB yang mewajibkan aktivitas industri untuk dihentikan kecuali sektor yang dikecualikan. Namun di sisi lain sektor industri yang tidak dikecualikan masih tetap beroperasi atas surat tersebut.

Tolak Kartu Prakerja

Dalam seruan yang dilayangkan secara massal oleh buruh melalui media sosial, kata Sabda pihkanya juga meminta pemerintah untuk membatalkan kartu prakerja. Menurut dia, dengan anggaran sekian triliun rupiah mestinya dialihkan untuk bebatuan langsung di tengah pandemi Corona.

"Enggak tepat aja mas. Kita gak tau kan awlanya teknisnya seperti apa kan dipaksakan keluar di tengah wabah seperti ini. Dan ternyata itu kan bukan bantuan langsung bagi masyarakat atau korban PKH ya," ungkapnya.

Sabda pun lebih menyesalkan lagi manakala ternyata program tersebut dicurigai ada permainan dengan oknum mantan staf khusus presiden.

"Terkait dengan penunjukan para aplikator itu ya," ucapnya.

Kartu Prakerja untuk saat ini dinilai tidak tepat, pasalnya rakyat butuh makan bukan pelatihan online. Sementara pelatihan online yang tersedia di Kartu Prakerja bisa didapatkan di platform lain dengan model gratis.

"Udah banyak di YouTube itu," ungkapnya.

"Sebaiknya untuk bantuan langsung, kemudian juga untuk jejaring pengaman karena ada korban PHK yang selama ini belum mendapat pekerjaan bisa diberikan jaring pengaman dulu lah," sambung Sabda.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Warga Sawangan Depok Ribut Gara-Gara Bayinya Terganggu Saat Bangunkan Sahur, Ini Cerita Lengkapnya

Viral Warga Sawangan Depok Ribut Gara-Gara Bayinya Terganggu Saat Bangunkan Sahur, Ini Cerita Lengkapnya

Salah satu warga mengaku geram karena aktivitas sekelompok warga membangunkan sahur membuat bayinya yang sedang tidur terganggu.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten

Mengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten

Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya