Merdeka.com - Seorang warga negara asal China dipantau dan diperiksa oleh Kantor Imigrasi Atambua dan dinas kesehatan Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, saat sedang melakukan chek in di salah satu hotel di Kota Kefamenanu, Senin (7/4).

"Petugas Inteldakim Kanim Atambua menerima laporan bahwasanya sekitar pukul 18.00 WITA, terdapat seorang WNA asal Tiongkok yang sedang melakukan check in pada Hotel Victoria 2 Kota Kefa, Kabupaten TTU. Dengan adanya kehadiran WNA atas nama Yi Xiangma tersebut, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara langsung menuju hotel tersebut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, K. A Halim, Selasa (7/4).

Menurutnya, hasil pemeriksaan diserahkan kepada Dinas Kesehatan. Sementara hasil pemeriksaan kesehatan belum disampaikan secara terbuka oleh pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.

Halim menambahkan selain memeriksa kesehatan, petugas Inteldakim juga menyampaikan bahwa pada tanggal 28 Januari 2020, WNA tersebut pertama kali masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Kedatangan ini pun merupakan pertama kalinya berkunjung ke Indonesia. Setelah tiba, WNA itu melanjutkan perjalanan liburannya ke beberapa daerah, di antaranya Yogyakarta, Bali, Jakarta, Labuan Bajo, Kupang, Soe dan check in di hotel Kefamenanu.

"Kedatangannya ke Indonesia hanya untuk liburan. Izin Tinggalnya adalah fasilitas bebas visa kunjungan saat tiba di Bandara Soetta. Yang bersangkutan juga pernah diterapkan Izin Tinggal Terpaksa pada tanggal 05/03/2020 dan berakhir tanggal 27/03/2020. Izin T/Terpaksa ini dikeluarkan oleh Kanim Jakarta Selatan," ungkapnya.

Selain berlibur, WNA ini nekat ke Kefamenanu di tengah wabah Virus Corona untuk bertemu seorang wanita atas nama Norma Yanse Manes di Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan.

"Menurut wanita itu, mereka saling kenal melalui media sosial. Hingga saat ini, yang bersangkutan belum bisa dipastikan keberadaannya di Indonesia sampai kapan. Semua keterangan terkait informasi ini masih diperoleh melalui media elektronik, karena merujuk peraturan work from home," tambah Halim.

Walau demikian, Halim memastikan pihaknya akan terus memantau untuk mendalami keberadaannya di Indonesia. "Petugas di Inteldakim Atambua tetap terus memantau seusai instruksi dan arahan pimpinan. Terkait apa sebenarnya yg dilakukan yang bersangkutan berwarganegara Tiongkok ini masih perlu pendalaman lebih jauh," tutupnya.