Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terburu-buru meninggalkan Mahkamah Konstitusi usai sidang uji materi terkait keharusan cuti petahana. Salah satu yang ingin bertemu dengannya adalah Pembina Advokat Cinta Tanah Air, Habiburokhman.

Basuki atau akrab disapa Ahok itu langsung meninggalkan gedung usai meminta kepada rekan media pamit ke toilet. Tapi ternyata saat keluar, d‎ia langsung menuju mobil dinasnya untuk kembali ke Balai Kota DKI Jakarta.

Habiburokhman sempat mengejar Ahok, tapi sayang ditolak. Habiburokhman yang kerap berseberangan dengan Ahok ini ingin mengundang mantan bupati Belitung Timur itu untuk duduk bersama. Mereka ingin membahas pernyataannya di Pulau Pramuka ‎terkait surat Al Maidah ayat 51.

"Kita mau serahin surat dialog. Dia tolak dan kabur. Kita undang Ahok untuk hadir besok di posko ACTA," katanya usai mengejar Ahok di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (19/10).

Ketua DPP Bidang Advokasi Partai Gerindra ini menerangakan, pihaknya telah melaporkan Ahok terkait kasus dugaan penistaan agama setelah mengutip ayat suci Alquran. Sehingga untuk menyamakan persepsi perlu upaya untuk berdiskusi bersama.

"Kan kita (ACTA) pelapor soal Al Maidah (ke Bareskrim Polri), konteksnya kan kita gimana mencari celah untuk dialog antara pelapor dan terlapor untuk dialog. Tapi dia nggak berani," terangnya.

Habiburokhman menerangkan, surat untuk dialog diserahkan langsung ke Ahok di gedung MK lantaran kapasitas diundang sebagi orang biasa, bukan Gubernur DKI ketika menghadiri sidang lanjutan uji materi UU Pilkada.

"Kalau kita datang ke Balai Kota kan nggak bener juga. Dia (Ahok) nggak berani juga terima undanganya. Artinya dia nggak berani cari celah dialog," tutupnya.

Diketahui, ACTA mengundang Ahok untuk berdialog mengenai surat Al Maidah ayat 51 yang disampaikan Ahok dalam pertemuan dengan warga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Acara akan digelar di Posko ACTA, Jalan Imam Bonjol, nomor 44, Jakarta Pusat, Kamis 20 Oktober 2016, pukul 11.00 WIB.