Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di depan massa 299, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat tegaskan tolak PKI

Di depan massa 299, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat tegaskan tolak PKI Aksi 299. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Setelah menerima perwakilan aksi 299, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Agus Hermanto, serta sejumlah anggota DPR, seperti Daeng Muhammad dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Nasir Djamil dan Almuzzamil Yusuf dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Ahmad Riza Patria dari Fraksi Partai Gerindra menyambangi massa di depan Gedung DPR.

Anggota dari 4 fraksi partai langsung naik ke mobil komando dan memberikan tanggapan terkait dua tuntutan utama dari massa aksi. Mereka menyatakan setuju dengan aspirasi massa aksi 299 yakni menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan paham komunisme sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dan UUD 1945. Terlebih lagi, hingga saat ini aturan hukum TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 belum dicabut sehingga PKI dan paham komunisme tetap dilarang hidup di Indonesia.

"Paham ini sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila, dan UUD 1945 dan seluruh agama apapun terlebih dari sisi peraturan perundang-undangan, tap MPRS No 25 tahun 1966 masih berlaku dan tetap berlaku. Dan belum dicabut dan tidak dicabut," kata Agus di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/9).

Setelah Agus, Wakil Ketua Umum Partai Fadli Zon mengajak semua pihak melawan upaya-upaya yang ingin membangkitkan kembali PKI dan paham komunisme di Indonesia. Hal itu karena paham komunisme bertentangan dengan

"Karena itu kalau ada usaha-usaha untuk membangunkan kembali, membangkitkan kembali bertentangan dengan konstitusi kita. Bertentangan denhan TAP MPRS dan undang-undang. Karena itu harus kita lawan bersama," tegasnya.

"Jangan sampai komunis yang telah dua kali berkhianat terhadap RI pada 1948 1965 bercokol kembali. Karena itu kita dukung usaha membangkitkan kembali nonton film kebangkitan G30S/PKI. Jangan sampai pengkhianat bangsa mendapatkan kesempatan kembali untuk hidup di NKRI," sambung dia.

Kemudian, politikus PAN Daeng Muhammad meyakini seluruh rakyat Indonesia tidak akan menerima kebangkitan PKI. Hal ini mengingat dua kali PKI telah pemberontakan kepada negara pada tahun 1948 dan 1965.

"Saya yakin Fraksi PAN akan beriringan terus menolak bangkitnya komunis dan PKI. Kita belajar dalam sejarah, mereka berkhianat di madiun. Tahun 65 mereka melakukan pemberontakan. Saya yakin, bangsa tidak akan menerima komunisme bangkit di negeri ini," ungkapnya.

Terakhir, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PKS Almuzzammil Yusuf melanjutkan, semua pihak yang berupaya menghidupkan PKI sama saja ingin menghancurkan negara.

Dari sisi agama sendiri, kata dia, PKI dan paham komunisme jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Sebab, PKI tidak mengakui adanya agama dan hal itu membahayakan NKRI.

"Tentang komunisme siapa saja yang ingin menghidupkan komunisme di Indoensia artinya ingin menghancurkan NKRI dia musuh NKRI karena konstitusi Pancasila jelas bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa seluruh warga negara harus beragama," tukasnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar

PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar

Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.

Baca Selengkapnya
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024

Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024

Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.

Baca Selengkapnya
MK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029

MK Putuskan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Diubah Sebelum Pemilu 2029

Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Geruduk KPU, Massa BEM SI Bentangkan Spanduk 'Jokowi Penjahat Demokrasi'

FOTO: Geruduk KPU, Massa BEM SI Bentangkan Spanduk 'Jokowi Penjahat Demokrasi'

Mereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.

Baca Selengkapnya
Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan

Gerindra Komunikasi dengan Partai Koalisi Ganjar dan Anies: Ajakan Kami Tak Bertepuk Sebelah Tangan

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.

Baca Selengkapnya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya