Di Banyuwangi Kini Berdiri Pusat Edukasi Kopi dan Coklat
Merdeka.com - Potensi kopi dan kakao Banyuwangi terus dikembangkan. Kini, didirikan Klinik Pusoko Wangi (Pusat Kopi Kakao Banyuwangi) sebagai pusat edukasi kopi dan kakao di Banyuwangi.
Klinik tersebut diresmikan Bupati Banyuwangi Ipuk Feistiandani pada 17 Maret 2021 lalu. Lokasinya berada di kawasan Rumah Kreatif Banyuwangi dan dikelola langsung oleh Kokawangi (komunitas kopi kakao Banyuwangi) di bawah pembinaan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi.
Bupati Ipuk mengatakan klinik ini disediakan bagi masyarakat yang ingin belajar tentang pengolahan kopi dan kakao dari hulu hingga hilir. Kokawangi akan menjadi tutor bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha kopi dan kakao. Komunitas Kokawangi sendiri terdiri dari petani kopi, pemilik kedai kopi, sampai pecinta kopi.
©2021 Merdeka.com"Di sini, masyarakat tidak hanya dapat menikmati kopi khas Banyuwangi, namun juga dapat langsung belajar bagaimana cara mengolah kopi mulai dari biji hingga proses penyeduhan. Kokawangi akan membimbing siapapun yang ingin belajar dan membuka usaha tentang kopi dan coklat," kata Ipuk.
Di sini juga masyarakat yang berminat untuk berbisnis kopi maupun wisatawan bisa belajar cara memilih kopi yang baik, menyangrai kopi secara manual hingga menggunakan alat yang telah di sediakan oleh pemda.
"Ilmu tentang kopi dan coklat itu terus berkembang. Saya berharap, di sini tidak hanya tempat memberi edukasi, namun juga akan menjadi tempat saling belajar bagi Kokawangi maupun siapapun yang tertarik yang datang kemari," kata Ipuk.
©2021 Merdeka.comIpuk berharap Kokawangi nantinya bisa menjadi jujukan bagi mereka yang ingin tahu tentang kopi dan coklat Banyuwangi yang keduanya merupakan komoditas andalan Banyuwangi.
"Sekolah-sekolah, anak muda yang yang mau membuka usaha kopi dan coklat, bahkan wisatawan bisa ke sini. Jadi, saat ini wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi tidak perlu repot-repot mencari kedai untuk ngopi. Kami sediakan lokasi ini yang sangat nyaman dan dikelola oleh para pegiat kopi dan coklat Banyuwangi," tambah Ipuk.
©2021 Merdeka.comKetua komunitas Kokawangi Verdiyanto Wellya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemkab karena telah memberikan tempat kepada pegiat kopi serta coklat agar terus berkembang di tengah pandemi covid 19
"Kami di sini sangat berterima kasih kepada Bupati karena telah memberikan ruang serta fasilitas alat roasting untuk bisa kami manfaatkan di sini," kata Wellya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Destinasi wisata wajib di Banyuwangi, sayang banget jika dilewatkan begitu saja.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaBangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pemuda berinisial NS (21) tewas setelah dibacok sekelompok orang tak dikenal di warung kopi Jalan Mangkrik, Bekasi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kopi bisa menyebabkan kecanduan pada seseorang karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaKopi ini dulunya sempat menjadi sumber penghasilan andalan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara membuat tas dari bungkus kopi yang mudah dan bermanfaat.
Baca SelengkapnyaWalau minum kopi kerap dilakukan untuk meningkatkan energi, namun cara ini tidak efektif untuk membuat tubuh bertenaga.
Baca SelengkapnyaPersiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca Selengkapnya