Di Banyuwangi, Kemenko Kemaritiman Ajak Daerah Optimalkan Konservasi Energi
Merdeka.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman mendorong daerah-daerah untuk melakukan inovasi hemat energi sesuai potensinya masing-masing. Kabupaten Banyuwangi sendiri menjadi percontohan daerah dalam hal hemat energi dalam pengembangan bandara yang mengusung arsitektur green airport.
Hal ini disampaikan Debuti Bidang. Koordinasi Sumberdaya Alam dan Jasa, Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono saat rapat koordinasi di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (7/8).
Dalam rapat tersebut, beberapa pemerintah daerah seperti Mentawai, Subang, dan Manggarai Barat turut hadir untuk untuk berbagi dan belajar.
Agung mengatakan, Banyuwagi menjadi salah satu percontohan yang bisa ditiru daerah lain, khususnya dalam pengembangan arsitektur.
"Besok kami akan ninjau bandara Banyuwangi yang konsepnya hemat energi. Bandara yang tidak banyak lampu listrik, dinding pakai banyak dinding berlubang. Rakor seperti ini kami adakan untuk kenalkan banyak hal yang bisa dikembangkan," ujar Agung, di sela Rakor dengan tema Konservasi Energi dan Pemenuhan Energi Bagi Pembangunan Daerah.
Dalam kunjungannya, Kemenko Maritim bakal ada di Banyuwangi selama tiga hari. Selain meninjau bandara, pihaknya juga bakal melihat industri perikanan di Muncar.
"Kami juga ingin menunjukkan apa yang sudah dilakukan Banyuwangi kepada daerah lain," ujarnya.
Agung melanjutkan, di Pulau Jawa sendiri, saat ini masih terdapat 2500 desa yang belum teraliri listrik oleh PLN. Dia mengatakan, daerah-daerah perlu melakukan inovasi energi yang berkelanjutan sesuai potensi daerahnya.
"Kita bisa simpan energi panas matahari, tapi masih bertahap dan masih tertatih-tatih. Kami berharap pemda bisa bergerak, bisa gunakam tenaga surya, angin, atau mikro hidro," kata Agung.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenko Maritim mengundang kelompok nelayan dari Kuburaya, Kalimantan Barat yang memiliki produk konversi bahan bakar gas untuk mesin diesel berbahan bakar minyak (converter kit) ke Banyuwangi.
Pihaknya berharap inovasi tersebut bisa diadopsi nelayan maupun petani di Banyuwangi, karena bisa menghemat biaya bahan bakar sebanyak 50 persen.
"Pak Amin, nelayan dari Kuburaya ini menciptakan converter kit. Mengkonversi bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas. Itu bisa mengurangi ongkos hingga 50 persen," ujarnya.
Sementara itu, penemu converter kit, Agus Ben Gas, mengatakan, produk temuannya telah diujicobakan belasan kali hingga mengantongi lisensi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Menurutnya penggunaan alat converter kit bisa menghemat 7 kali lipat. Satu tabung gas elpiji 3 kilogram setara dengan penggunaan 15 liter bensin atau solar.
"Elpigi sekarang Rp 20-25 ribu (per tabung 3 kg) Sebelum melaut sudah saving. Daripada beli bahan bakar minyak sampai 15 liter setiap nelayan berangkat," ujarnya.
Dalam penggunaannya, alat ini bisa langsung dipasang ke mesin diesel, tanpa harus membeli mesin baru.
"Kalau gas habis, bisa kembali pakai bakar minyak. Saya melihat di Banyuwangi perikanan luar biasa, mudah mudahan ada respons, kita siap mengedukasi," ujar Amin.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Ipuk Perpanjang Kontrak 2.131 PPPK
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta agar para tenaga PPPK untuk bekerja keras.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya Berkat Pengembangan Sektor Kelautan
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Koperasi Hijau: Mengenalkan Petani, Nelayan dan Peternak Pentingnya Mitigasi Perubahan Iklim
Yayasan Rumah Energi (YRE) membentuk Koperasi Hijau di daerah pedesaan
Baca SelengkapnyaCiptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaMampu Orkestrasi Potensi Wisatanya, Banyuwangi Raih Penghargaan dari Kemenko Marves
Banyuwangi ditetapkan sebagai pemenang pertama kategori kabupaten/ kota pada Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) 2023.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Raih Kabupaten dengan Perencanaan Terbaik di Jawa Timur
Kabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaAkselerasi Dekarbonisasi, Pabrik Semen di Tuban Kini Gunakan PLTS Sebagai Sumber Energi
Pabrik Tuban sendiri berada pada posisi geografis dengan iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional sekitar 5,4 kWh/m2/hari.
Baca SelengkapnyaGaungkan Penerapan Energi Bersih Ramah Lingkungan, Sekolah Energi Berdikari Pertamina Hadir di Makassar
PT Pertamina menggelar program Sekolah Energi Berdikari (SEB) Pertamina pada Rabu (23/1) di SMK SMTI Kota Makassar.
Baca Selengkapnya