Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di balik enggannya warga Palembang bicara rumah singgah kabut asap

Di balik enggannya warga Palembang bicara rumah singgah kabut asap Jokowi tiba di rumah singgah balita korban asap. ©2015 merdeka.com/irwanto

Merdeka.com - Asal-usul keberadaan rumah singgah atau rumah evakuasi balita korban asap di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, diduga hanya direkayasa buat dipamerkan ke Presiden Joko Widodo, pada Jumat (30/11) pekan lalu masih suram. Sebab hingga kini, pernyataan pejabat pemerintahan setempat juga masih simpang siur.

Saat merdeka.com menyambangi kantor lurah setempat, juga tidak mendapat jawaban pasti soal asal-usul rumah singgah bagi bayi korban asap. Justru staf lurah terkesan enggan memberikan penjelasan rinci.

"Lurahnya lagi keluar dik. Kami tidak tahu soal rumah itu, nanti jawaban kami salah. Mending tanya langsung sama ketua RT atau RW-nya," kata seorang staf Lurah 5 Ulu Palembang, kemarin.

Tak hanya staf lurah, warga setempat juga kelihatan takut saat ditanyai awak media terkait rumah singgah itu. Warga dengan tegas mengaku tidak ingin komentarnya jadi bumerang. Begitu nama mereka ditanya, lagi-lagi warga enggan menyebutkan. Mereka khawatir akan dipermasalahkan.

"Saya tidak tahu soal rumah singgah itu. Coba tanya-tanya orang lain saja, nanti masalah. Kami kan warga biasa," ungkap wanita yang hanya menyebutkan inisial namanya, L (50).

Sementara itu, ketua RT setempat, Sarkoni Yulian, mengaku mengetahui persis keberadaan rumah singgah itu. Apalagi, jarak antara rumahnya dan rumah singgah sangat berdekatan, hanya sekitar sepuluh meter.

"Memang sudah berdiri beberapa hari sebelum kedatangan Jokowi, direhab dulu. Sudah izin juga sama saya," ujar Sarkoni.

Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi Nasdem asal Sumatera Selatan, Irma Suryani, mengaku sebagai penggagas pendirian rumah singgah itu. Dia mengatakan, proses pendirian rumah telah dilakukan pada 14 Oktober 2015, yakni dengan menyewa satu unit rumah kosong tua milik keluarga Cek Gadis, yaitu H Sul. Dia mengatakan menyewa rumah itu selama enam bulan.

Kemudian, lanjut dia, Koalisi Masyarakat Peduli Balita Korban Asap dibantu warga mulai melakukan renovasi fisik rumah, seperti pembuatan toilet, listrik, lantai, dan jembatan serta penutupan ventilasi rumah, penambahan pembersih udara dan pemasangan AC, serta instalasi air.

"Tanggal 21 Oktober, aktivis dari Walhi dan beberapa aktivis lainnya yang mengelola rumah ini," kata Irma.

Tak cuma itu, warga juga mengeluhkan pelayanan di rumah singgah atau rumah evakuasi balita akibat kabut asap di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Sebab, tim dokter dan perawat tak rutin ada di lokasi.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga

Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.

Baca Selengkapnya
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.

Baca Selengkapnya
Polisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya

Polisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya

Bripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya