Merdeka.com - Pemain Legenda Tim Nasional (Timnas) Indonesia kelahiran Medan, Sumatera Utara, telah tutup usia saat bermain sepakbola di Lapangan Senayan, Jakarta, Sabtu (21/11) pagi. Pemain legenda kelahiran 12 Maret 1963 ini adalah Ricky Yakobi, yang juga pernah bermain di Jepang.

Kirti Naden, salah satu rekan alamarhum ketika bermain bola saat itu menceritakan detik-detik Ricky terkena serangan jantung usai mencetak gol ke gawang lawan.

"Biasa kan kita ada anak Tim Medan ini, kita kumpulah tim Medan selection anak-anak Medan, mantan-mantan pemain Timnas, PSMS, semua yang berada di Jakarta ini kita semua kumpul datang pertandingan antara kita," cerita Kirti saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (21/11).

"Jadi, setelah pertandingan dalam dua pertandingan baru main 10 menit dia, begitu 10 menit dia main, begitu cetak gol langsung dia terduduk. Kita kira dia merayakan golnya senang gitu, rupanya langsung sesak gitu dia," sambungnya.

Saat itu, teman-teman di lapangan mengira Ricky sedang melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawannya. Tapi, itu bukanlah selebrasi yang dilakukan oleh Ricky melainkan merasakan sesak pada saluran pernapasannya.

"Di situ kita lihat dia mengunci, kita pacu juga, kita bantu oksigen juga, kita pacu jantungnya, apa semua. Kan ada dokter juga kebetulan di tim kita kan, dibantu pacu. Kebetulan ada bawa oksigen juga," ujarnya.

Saat itulah, pertandingan pun akhirnya dihentikan, sekitar pukul 09.00 Wib. Walaupun hanya baru berjalan 10 menit pada sesi kedua pertandingan, karena semestinya pertandingan berlangsung selama 35 menit.

Karena tak kunjung adanya perubahan setelah dibantu oleh dokter dan teman di lapangan, akhirnya Ricky dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut, Mintohardjo, Jakarta dengan menggunakan mobil bukan ambulans.

"Di rumah sakit sudah dibantu pacu, kita enggak tahu itu meninggalnya di dalam perjalanan apa rumah sakit gitu. Tapi waktu di rumah sakit itu mau diambil darah katanya untuk test Covid, ternyata sudah enggak bisa darahnya dikeluarin gitu," katanya.

Gunakan Nomer Punggung 9 dan Gol Penutup Ricky

Dalam pertandingan tersebut, menurut pemain PSMS pada tahun 1995/1996 ini, Ricky menggunakan nomer punggung 9 yang disebutnya sebagai nomer kebanggannya.

"(Pas main pakai) Nomer 9, dia selalu pakai nomer 9," sebutnya.

Menurutnya, gol yang dibuat oleh Ricky saat pertandingan itu sebagai gol terakhir dirinya atau bisa dikatakan sebagai gol penutup selama berkarir dalam dunia sepakbola.

"Dengan tekhnik dia biasa dengan gol sudutnya kan, dia kan arahkan bola ke sudut gawang ya, tendangan. Itu gol terkahir untuk hayatnya, selama hidupnya. Jadi gol terakhir dalam hidupnya, gol penutup selama hayatnya itu," ungkapnya.

Meninggal Karena Jantung

Kirty Naden, salah satu rekan saat bermain bola saat itu mengatakan, jika Ricky meninggal dikarenakan terkena serangan jantung.

"(Meninggal) karena jantung ya," kata Kirti saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (21/11).

Untuk jenazah almarhum Ricky Yakobi, rencananya akan dimakamin sore ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan.

"Sudah di rumah duka (jenazah), di Jalak Tiga Bintaro, Komplek DPR. (Dimakamkan) hari ini habis Ashar di Tanah Kusir, udah semua kumpul (keluarga dan sahabat)," ujarnya.

Sebelumnya, Legenda tim nasional (timnas) Indonesia Ricky Yakobi meninggal dunia saat bermain sepak bola di lapangan Senayan, Jakarta, Sabtu (21/11) pagi. Kabar duka ini dibenarkan Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto melalui pesan berantai WhatsApp.

"Innalilahi wainnailahi rojiun, telah meninggal dunia sahabat dan pemain Nasional kita bang Ricki Yacobi di RS Mintoharjo. Semoga Almarhum meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Alfatihah."

Dari foto yang beredar, Ricky yang bermain bersama pemain sesama asal Medan tiba-tiba tergeletak di lapangan. Sejumlah pemain lain mencoba untuk memberikan pertolongan pertama dan di bawa ke rumah sakit, namun nyawanya tetap tak tertolong.

Ricky Yakob merupakan bomber top pada periode pertengahan 80-an hingga awal 90-an. Ia paling dikenal ketika membela Arseto Solo dan klub Jepang, Matsushita FC.