Merdeka.com - Meski pernah menjadi orang besar di republik ini, sosok Susno Duadji dianggap tak lupa diri. Dia dikenal warga sebagai sosok yang dermawan dan baik hati.

Semasa kecil Susno tinggal di Tebat Gunung, RT07/RW02, Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Pagaralam, Sumatera Selatan. Rumah Susno terbilang jauh pemukiman penduduk di kampung itu.

Di mata Aliyono, ketua RT setempat, sosok Susno mudah bergaul dengan warga kampung. Dia tak segan menyapa maupun berbincang dengan siapapun.

"Pak Susno itu baik. Kalau ketemu pasti menegur, maunya ngajak ngobrol terus," ungkap Aliyono kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Menurut Aliyono, keberadaan Susno bermanfaat bagi kehidupan kampungnya. Banyak bantuan datang dari Susno untuk warga kampungnya. Masjid Siti Atema Zubaidah masih berdiri kokoh. Bangunan yang didirikan pada 2007 ini termasuk salah satu bentuk sumbangan dari Susno. Sebagai ucapan terima kasih, masjid itu dinamakan sama dengan nama ibunda Susno.

"Alhamdulillah, beliau bangun masjid untuk kita. Kita pakai terus. Kalau ada kerusakan pasti dibantu," ujarnya.

Setiap tahun, Susno hampir selalu memberikan sembako bagi warga sekitar. Alhasil, kedatangan Susno sangat dirindukan warga kampungnya.

"Wah kalau soal bantuan banyak, tiap Lebaran kasih sembako, ada juga THR kalau orang bilang itu," ucapnya.

Selepas pensiun dari institusi Polri, Susno kini punya jabatan baru. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya. Ini merupakan organisasi yang ada di provinsi bekas kerajaan Sriwijaya yakni Jambi, Lampung, Bengkulu dan Bangka Belitung. Penasehat dan pelindungnya adalah tokoh-tokoh daerah yang ada di Jakarta semisal Zulkifli Hasan dan Hatta Radjasa.

"Saya terpilih sampai 2021," kata Susno saat ditemui di Jakarta, pekan lalu.

Organisasi yang dipimpinnya itu memiliki tugas membantu program pemerintah atau bisa disebut sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. Tugasnya seputar pembangunan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada masyarakat kecil dan terpinggirkan. Organisasi ini bertugas memberi masukan dan saran untuk pemerintah.

"Ingin menaikkan harga beras di petani, tetapi tidak ingin menyengsarakan rakyat Indonesia," tegasnya.

Dia menuturkan, aktivitasnya sekarang didukung sepenuhnya oleh keluarga. "Kalau keluarga yang penting saya happy, monggo. Istri juga dorong kok," imbuhnya.