Deretan Jenderal Bintang Tiga Berpeluang Gantikan Kapolri Idham Azis
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Idham Azis akan menyelesaikan masa jabatannya pada akhir Januari 2021. Spekulasi pengganti kepala kepolisian pun mengerucut ke sejumlah Pejabat Tinggi (Pati), khususnya ke nama berpangkat Komjen.
Jenderal polisi bintang tiga saat ini tercatat berada dalam struktur internal dan luar Polri. Di internal Polri ada Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel.
Sementara Komjen yang bertugas di luar struktur Polri di antaranya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane pun memprediksi jika saat ini muncul sebuah gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri.
"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," kata Neta dalam keteranganya, Rabu 6 Januari 2021.
Menurut Neta, opsi paket tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR, setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.
"Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021," ujarnya.
"Setelah mendapat usulan nama nama calon Kapolri, Presiden akan memilih satu nama yang kemudian pada Senin 11 Januari 2021 diserahkan kepada DPR agar Komisi III DPR bisa melakukan uji kepatutan, sebelum Kapolri Idham Azis pensiun pada 25 Januari 2021," sambungnya.
Akan tetapi, lanjut Neta, di lingkungan Istana Kepresidenan saat ini memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91. Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis. Begitu juga untuk posisi Wakapolri diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior.
"Dengan demikian, pada priode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi. Pertama, figur yang diangkat menjadi Kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023," ungkapnya.
Kedua, sebutnya, Kapolri dari NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026.
"Dengan demikian proses suksesi di Polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," katanya.
Sementara, Neta melihat jika bursa calon Kapolri saat ini sangat berbeda dengan suksesi calon Kapolri sebelumnya. Karena, suksesi Polri diwarnai situasi sosial politik yang penuh dengan dinamika munculnya kelompok kelompok garis keras keagamaan.
"Bagaimana pun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang. Sehingga kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, Neta meminta kepada Presiden untuk memilih figur kapolri yang tidak hanya loyal, tapi juga harus memilih figur yang mampu mengkonsolidasikan institusinya dengan kapabilitasnya yang disegani senior maupun juniornya.
"Selain itu figur yang dekat dengan tokoh masyarakat dan memiliki jam terbang yang tinggi dalam menjaga keamanan masyarakat. Sehingga keberadaan kapolri tidak menjadi beban sosial bagi Presiden hingga usainya masa jabatan Jokowi di 2024," imbuhnya.
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, pihaknya masih dalam tahap proses penyaringan nama-nama calon dan belum masuk ke jumlah kandidat yang nantinya bakal menjadi rekomendasi untuk Presiden Joko Widodo.
"Masih on going process. Belum sampai ke jumlah (kandidat calon kapolri)," katanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis 31 Desember 2020.
Namun, dia enggan menjawab terkait kabar santernya nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang dikabarkan masuk dalam bursa kandidat kapolri.
"Kami masih dalam proses menyaring dan mohon maaf saya tidak bersedia menyebut nama-namanya," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh meminta calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis dapat menuntaskan kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI).
"Bicara soal tugas calon kapolri baru nanti yang harus segera dia tuntaskan tentu banyak namun yang memang menjadi perhatian publik dan kita semua yang menunggu kelanjutan dari penyelesaian kasus-kasus tersebut adalah penyelesaian kasus penembakan 6 laskar FPI," tegas Khairul Saleh kepada Liputan6.com, Rabu 6 Januari 2021.
Pekerjaan rumah bagi kapolri juga bukan hanya sebatas itu, Khairul Saleh juga meminta Kapolri pengganti Idham Aziz yang bakal pensiun pada 1 Februari 2021 mendatang dapat segera menuntaskan kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
"Segera juga dapat menuntaskan perkara pidana pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)," tuntutnya.
Disamping itu kapolri baru nantinya juga diharapkan dapat melanjutkan agenda reformasi Polri untuk meningkatkan profesionalisme Polri dalam menjaga keamanan maupun dalam penegakan hukum serta mengedepankan penegakan Hak Asasi Manusia.
"Sosok Kapolri baru nanti hendaknya mempunyai rasa nasionalis dan demokratis. Dapat mewujudkan Polri yang profesional dan terpercaya, tidak mempunyai catatan buruk dimata publik, dimana sosoknya mendapat tempat dimasyarakat, jika dia memimpin Polri masyarakat merasa nyaman serta figurnya benar-benar tauladan. Serta dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada lembaga penegak hukum tersebut," sebutnya.
Bagi anggota Fraksi PAN itu, pengganti Idham Azis sebagai Kapolri ialah mereka yang dipastikan memiliki integritas. Seseorang yang mampu menumpas berbagai kejahatan tanpa melihat suku, ras, agama, ataupun golongan.
"Kalau berbicara mengenai kriteria untuk calon Kapolri pengganti Idham yang ideal dan terbaik untuk memimpin Institusi Polri bagi saya adalah seseorang yang mempunyai integritas dan keberanian dalam memberantas segala bentuk kejahatan tanpa pandang bulu," harap Khairul Saleh.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.6com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaFebry juga salah satu polwan termuda yang menjabat sebagai Kanit PPA Polres Klaten.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMomen kocak jenderal polisi eks ajudan Wapres saat ikut meriahkan perayaan HUT RI ke-78.
Baca SelengkapnyaCerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca SelengkapnyaTim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca Selengkapnya